Lihat ke Halaman Asli

Ujang Ti Bandung

TERVERIFIKASI

Kompasioner sejak 2012

Pseudosains, Salah Siapa?

Diperbarui: 28 Agustus 2023   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Images ; springer publishing company

SIMPULAN

Artinya,ada ilmu dan metode ilmu yang bukan atau diluar sains dan itu bukan dan tak bisa disebut pseudosains.Istilah itu mungkin lahir karena ada fihak tertentu yang tak mau terima ada ilmu dan metode diluar sains lalu viral istilah pseudosains.Mereka beranggapan kalau prinsip ilmu dan metode ilmu hanya sains dan yang tidak menggunakannya lalu di framing pseudosains

Pseudosains yang sebenarnya itu misal yang bukan obyek dan persoalan sains tapi dipaksa mau digumuli pake metode sains (karena anggapan sains satu satunya metode ilmu itu) maka hasilnya bisa menjadi pseudo=semu,karena tidak jelas dan tidak terukur sebagaimana ketika sains menggumuli obyek sains

Contoh ; misal mau mutlak pake metode sains untuk menggumuli persoalan kejiwaan ya hasilnya bakal semu alias pseudo.Karena jiwa,pikiran,perasaan itu tak bisa di amati,di observasi dan diukur dengan pengukuran serba pasti dan terukur sebagaimana ketika sains menggumuli dunia materi.

Sains ketika berhadapan dengan obyek materi bisa mengkonsep hukum fisika tapi pikiran,perasaan tak bisa diperlakukan seperti hukum fisika

Maka menyebut ilmu jiwa atau psikologi mutlak ranah sains itu pseudo alias semu

Demikian pula ketika sains dicoba dibawa untuk menerobos hal hal mistis,dibawa misal menyelidiki soal NDE,dibawa menyelidiki persoalan paranormal, kesurupan, perdukunan, sihir,hasilnya bisa pseudo alias semu,tak jelas,absurd

Demikian pula bila maksa sains dibawa menerobos bicara persoalan ketuhanan atau persoalan persoalan metafisika yg kompleks ya hasilnya bisa pseudo alias semu

Di dunia kuantum saja tak semua obyek bisa diamati dan diukur sains secara akurat dengan pengukuran serba pasti dan terukur hingga lahir istilah ketakpastian,probabilitas,Dan apalagi bila sains dibawa terlalu jauh misal ke ranah mistis yang obyeknya tak dapat diamati alat sains

Lain ketika sains dibawa menggumuli obyeknya yang asli seperti materi di alam semesta ya bisa terukur,bisa akurat bisa melahirkan konsep hukum fisika yang kredibel

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline