Lihat ke Halaman Asli

Ujang Ti Bandung

TERVERIFIKASI

Kompasioner sejak 2012

Mengapa Ada Ranah Keyakinan di Dunia Manusia?

Diperbarui: 29 Juni 2023   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : dok.pribadi

Seseorang materialist berkata ;
"Bagaimana bisa memahami hingga mengimani atau meyakini sesuatu dari hal yang tidak ia ketahui secara empiris" ?

Dalam pandangannya segala suatu mungkin mesti empiris dulu baru boleh difahami dan diyakini (?)

Yang saya Pertanyakan ; Apakah dalam kehidupan ini segala suatu yang ingin kita ketahui, fahami dan yakini atau ingin kita jalani atau lakukan apakah bisa selalu full empiris ? Atau selalu tersedia fakta empirisnya ?

Dalam kasus kasus yang dibawa ke pengadilan saja untuk menggali fakta empiris kadang perlu proses sidang yang lama dan berbelit,Kalaupun dianggap terungkap mungkin itu hanya berdasar keyakinan hakim dan bukan karena fakta originalnya dapat diputar kembali

Dalam dunia sains pun faktanya banyak obyek yang sudah sulit diamati seluruh variabelnya sehingga sebuah teori kadang ditarik dari hipotesa atas bukti tak langsung yang ditemukan yang dianggap berkaitan dengan gagasan teoritis

MENGAPA ADA RANAH KEPERCAYAAN-KEYAKINAN

Apakah anda faham secara struktr keilmuan kenapa dalam kehidupan manusia ada yang namanya keyakinan dan kepercayaan ? Ini bukan soal yang menyangkut agama saja tapi dalam berbagai persoalan hidup yang manusia temukan dalam pengalamannya

Contoh ; Anda butuh rasa nyaman fan aman saat berkendara di jalanan,ya anda harus yakin bahwa semua yang berkendara dijalan itu punya kapasitas mengemudi.Tapi anda tidak akan bisa menanyai satu persatu pengendara di jalan raya

Orang memilih jodoh saja tak selalu sepenuhnya berdasar pengetahuan empiris tapi bisa berdasar unsur kepercayaan atau keyakinan.

Dalam berbagai aspek kehidupan mustahil manusia bisa lepas dari unsur kepercayaan dan keyakinan bahkan dalam dunia sains sekalipun

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline