Lihat ke Halaman Asli

Ujang Ti Bandung

TERVERIFIKASI

Kompasioner sejak 2012

Saya Percaya Tuhan Ada Selama Ia Tak Bisa Dibuktikan Secara Empirik!

Diperbarui: 1 November 2019   22:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Images : techno okezone

Ini adalah bagian kedua dari tulisan dengan judul 'bila Tuhan bisa dibuktikan secara empirik maka saya tak percaya Tuhan ada' yang diposting sebelumnya

Pengertian yang kiranya sama dengan judul tulisan diatas adalah :

'saya percaya tuan Fulan itu seorang pesulap ulung sepanjang penonton tidak bisa menebak trik sulapnya'.artinya bila trik sulapnya mudah ditebak penonton maka saya tak percaya tuan Fulan itu seorang pesulap ulung

Maka bila ada orang yang mengatakan bisa memperlihatkan bukti empirik (langsung) adanya Tuhan sesuai yang menjadi tuntutan kaum atheis terhadap theis atau sebagai jawaban theis atas tantangan atheis maka saya tak percaya bahwa bukti yang diperlihatkan itu adalah Tuhan

(Tapi tentu bedakan bukti empirik langsung dengan bukti eksistensi keberadaanNya semisal melalui memperlihatkan muljizat atau menurunkan kitab suci,karena bukti empirik langsung itu terkait atau menunjuk pada bentuk wujud fisik)

Pertanyaan besar nya : mengapa ?

Pertama,karena apabila Tuhan memang bisa dibuktikan secara empirik maka berarti Ia terbatas ! dan selain itu berarti Ia adalah wujud materi ! 

Karena para saintis dan para failosof seharusnya sudah faham bahwa semua obyek sains yang selama ini dapat dibuktikan secara empirik itu memiliki karakter bersifat terbatas dan bersifat material.tak ada obyek sains yang bersifat tak terbatas atau immaterial semisal ruh

Karena dunia indera manusia memang didesain khusus untuk menangkap wujud wujud yang terbatas dan bersifat material. Dan fungsi sains yang paling mendasar memang adalah alat bantu bagi kepentingan inderawi

Kita dapat menangkap benda benda sekeliling kita seperti rumah, mobil, binatang,manusia dlsb. karena itu semua merupakan wujud wujud yang terbatas, artinya wujudnya merupakan medan dapat di ukur dan memiliki tepi batas yang jelas

Sedang Tuhan adalah mesti wujud maha tak terbatas sehingga bagaimana bisa yang tak terbatas bisa ditangkap dunia inderawi atau dibuktikan secara empirik walau dibantu peralatan sains sekalipun (?)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline