Lihat ke Halaman Asli

Ujang Ti Bandung

TERVERIFIKASI

Kompasioner sejak 2012

Apa Sebenarnya Beda antara Harapan dengan Angan-angan?

Diperbarui: 21 Juni 2019   10:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Images : tribunnews.com

Memiliki pengharapan (terhadap hal hal yang baik-positif) adalah suatu yang dipandang baik-benar baik oleh ilmu psikologi dan maupun oleh agama serta oleh siapapun yang telah memiliki kedewasaan dalam berfikir

Karena memiliki pengharapan itu akan memicu seseorang sehingga memiliki gairah-semangat hidup yang berlipat dan tentu semangat dalam bekerja sebagai upaya menggapai apa yang menjadi pengharapan itu

Dalam agama memiliki pengharapan dipandang sebagai suatu yang positif karena hal itu yang akan membuat manusia dekat dengan Tuhan,karena sebab memiliki pengharapanlah maka manusia memanjatkan do'a serta menaruh pengharapannya itu pada Tuhan. seorang yang memiliki pengharapan dan lalu memanjatkan do'a maka otomatis ia akan memiliki ikatan batiniah dengan Tuhan

.........................

Tetapi tahukah anda bahwa pengharapan yang baik itu dapat berbalik berubah menjadi keburukan ketika seseorang sudah melewati garis batas pengharapan dan lalu masuk ke wilayah ber angan angan, tentu saja meng angan angan kan apa yang menjadi pengharapan pengharapannya

Lalu apa sebenarnya perbedaan antara harapan dengan angan angan ?

Sulit untuk membedakan secara faktual-empirik karena keduanya adalah hal yang bersifat abstrak, tapi mata batiniah kita kelak tentu yang akan bisa membedakannya

Pengharapan adalah hasrat hati terhadap hal hal yang menurut kita ideal untuk kita miliki dan kita memiliki keyakinan bahwa kita akan berbahagia andai bisa memperolehnya

Tetapi harapan dapat berubah-berbalik arah menjadi angan angan yaitu ketika apa yang kita harapkan itu sudah terlampau banyak kita khayal khayalkan-bayang bayangkan

Contoh, para pemain sepakbola suatu klub memiliki pengharapan bahwa klubnya yang akan menjadi juara kompetisi. tapi ketika para pemain klub tersebut sudah mengkhayal khayalkan bagaimana ia dikalungi medali, memegang piala, bagaimana ia di elu elu kan oleh massa pendukungnya dan khayalan khayalan itu datang ber ulang ulang maka mereka sudah masuk ke wilayah ber angan angan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline