Media massa baik elektronik maupun cetak merupakan alat yang sangat ampuh dalam mengubah atau mempengaruhi opini hingga persepsi publik. Media massa menempati urutan teratas dalam hal komunikasi dengan seluruh masyarakat bahkan warga masyarakat dunia.
Dengan demikian, media massa memiliki kekuatan besar dalam pembentukan opini publik dan menjadi alat efektif dalam melancarkan propaganda termasuk kedalamnya yang paling sering terjadi adalah propaganda ideologis dan politis.
Dengan kekuatan media massa, seseorang atau kelompok tertentu dapat menanamkan ide ide-fikiran fikiran nya kedalam alam fikiran publik melalui opini opini atau informasi-informasi yang lalu di framing oleh ideologi atau visi serta tujuan politisnya.dengan kata lain,media massa adalah institusi yang dapat membawa kepentingan dari fihak tertentu, termasuk baik yang bersifat politis maupun ideologis.
Menyadari kekuatan tersebut tidak sedikit media yang memanfaatkan dirinya sebagai corong bagi kepentingan politik sang pemilik media sehingga seluruh karyawan media tadi mulai dari pembawa acara-presenter hingga ke wartawannya seolah harus tunduk pada keinginan politis sang pemilik media. maka jadilah bahkan tiap berita yang disampaikan lalu di framing oleh sang pembawa berita berdasar pandangan serta kepentingan politis group pemilik media tersebut
Bukan itu saja kesaktian lain dari media massa adalah sim salabim bisa mencitrakan diri seseorang sesuai visi-misi-kepentingan ideologis-politis nya, misal menyulap seseorang yang prestasinya sebenarnya biasa biasa saja bahkan sering memperlihatkan perilaku negatif dihadapan publik lalu menjadi seolah 'pahlawan demokrasi',bahkan ketika ia membuat noda di masyarakat maka media kuasa berbalik mencitrakan fihak yang mendakwanya seolah 'fihak yang jahat'-'musuh demokrasi'.padahal orang yang di citrakan tersebut bisa jadi hakikat nya hanyalah orang yang ambisius terhadap kekuasaan.tapi ia mendapat durian runtuh mendadak jadi idola publik karena pengaruh media yang lalu mempengaruhi banyak pelaku medsos lain yang se ideologi untuk ikut memframing citra sang idola kehadapan publik melalui artikel artikel yang mereka buat
Media massa kuasa menaikkan pamor tokoh tertentu atau bahkan menjatuhkan figur lawan politik. Media massa memiliki berbagai peran dalam mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang maupun sekelompok orang ataupun masyarakat,seperti sutradara yang berdiri di balik panggung.
Media mempengaruhi pandangan masyarakat dalam proses pembentukan opini atau sudut pandangnya dan ini kadang hal yang tidak disadari oleh publik itu sendiri.publik kadang tidak menyadari bahwa kacamata yang mem framing alam fikirannya sebenarnya bukanlah hasil pendalaman-analisis alam sadarnya tapi merupakan efek pengaruh media yang mengendalikan alam bawah sadar nya
Opini publik dan propaganda adalah dua hal yang mempunyai hubungan erat. opini publik menjadi alat yang baik untuk mewujudkan propaganda.termasuk kedalamnya tentu adalah propaganda politik.jadi dalam opini opini terdapat misi yang bersifat propaganda.Melalui kontennya, media massa menyusupkan kepentingan dari kelompok tertentu untuk merebut perhatian publik dan hingga usaha menguasai alam fikiran nya. Dengan serangan informasi yang telah di framing itu bahkan secara bertubi setiap hari,media massa tertentu yang memiliki kepentingan ideologis-politis biasanya berusaha mempengaruhi sikap publik termasuk sikap politik
Nah dalam menyikapi semua itu publik akan terbagi dua antara yang menyadari dan yang tidak menyadari.yang menyadari biasanya dapat menangkap apa maksud tujuan dari opini opini yang disampaikan oleh media tertentu dan bersikap waspada dengan tidak menelan mentah mentah apapun yang disampaikan media tersebut .publik yang cerdas dan kritis akan menyaring untuk hanya mengambil yang murni informasi dan memisahkan mana yang hanya merupakan framing framing atau opini opini sefihak nya
..........
Pengalaman menonton tayangan acara di satu station televisi
'Testimoni' yang saya buat diatas bukan semata berasal dari teori teori yang ada di buku buku yang berbicara tentang rahasia filosofi dibalik eksistensi pers tetapi juga berawal dari pengalaman pribadi.