Lihat ke Halaman Asli

Ujang Ti Bandung

TERVERIFIKASI

Kompasioner sejak 2012

Maka Matilah Nalar dan Berkuasalah Imajinasi

Diperbarui: 27 Januari 2019   21:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Images : news.detik.com

Penyair terbiasa mengenakan sayap pada tiap kata lalu menerbangkannya jauh tinggi bahkan jauh melewati perbatasan yang dapat di izinkan nalar

Tuhan menempatkan kata pada tiap realitas yang diciptakanNya-kata adalah juru tafsir kenyataan ! Demikian perkataan bara bijak ... Tapi penyair terbiasa menerbangkan kata jauh melampaui kenyataan tempatnya berpijak

Penyair terbiasa mengatakan bahkan apa yang mereka sendiri  tidak alami dalam kenyataan

Maka nalar pun tak bisa lagi berfungsi sebagai penjaga kata yang biasa bertanya; ini benar atau salah ? Itulah pertanyaan terakhirnya ketika kata kata berhamburan memaksa keluar dari ruang nyata

Bagi penyair yang penting adalah membawa  kata kata sejauh mungkin ke dunia imajinasi dan dari sana membombardir nalar manusia persis seperti peluru berhamburan

Maka .. matilah nalar dan berkuasalah imajinasi !

Lihatlah korban puisi puisi,bergelimpangan seperti korban tsunami, tubuhnya ada didunia nyata tapi kesadarannya terbelenggu di dunia imajinasi

Mereka mengalami semacam kecanduan memainkan kata kata !

..................

Ketika kata kata tengah asyik bermain di dunia imajinasi maka nalar menjadi kosong tanpa penghuni

Ketika nafsu ber imajinasi demikian menggelora maka kata kata beterbangan dari tempat berpijaknya semula, persis seperti burung burung yang beterbangan dari sarangnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline