Ada dua pernyataan Rocky Gerung (RG) yang ingin saya rekonstruksi di sini
1.'kitab suci adalah fiksi'
'kitab suci itu fiksi atau bukan ?' kata RG di ILC
2.pertanyaan RG terhadap panelis ILC :
'kalau anda saya tanya ; kitab suci itu fiksi atau fakta anda mau jawab apa ?'
...................
Rekonstruksi No 1.
Disini saya tidak akan memparalelkan 'fiksi' dengan fiktif' sesuai dengan keinginan RG yang kukuh tidak ingin melekatkan kata fiksi dengan 'fiktif' walau itu seperti berasal dari akar kata yang sama.dengan kata lain,sesuai permintaannya akan membuat rekonstruksi dengan tanpa melibatkan kata 'fiktif' yang sudah dipastikan berkonotasi negatif itu.membaca fikiran RG,kata 'fiksi' berupaya dimaknai secara positif .'fiksi itu baik-kreatif' katanya
.............................
Tetapi sebelum kita sandingkan dengan kata 'fiksi' maka kitab suci itu harus kita definisikan terlebih dahulu sebagai 'firman Tuhan' tiada lain agar makna nya tidak menjadi hilang oleh kata lain yang disandingkan dengannya.dan bayangkan kalau makna kitab suci bergantung atau harus di acukan pada parameter yang dibuat manusia maka artinya kitab suci kehilangan makna Ilahiah.sebagai bahan pembanding nya adalah buku buku sastera-novel-ceritera film dlsb.yang adalah karya fiksi seperti : Romeo and juliet, Sangkuriang,Mahabarata dlsb. Maka semua karya yang berjenis fiksi itu berasal dari alam fikiran manusia-bukan berasal dari fikiran Tuhan
Setelah (mengikat kitab suci sebagai firman Tuhan) itu yang utama kita rekonstruksi tentu adalah makna kata 'fiksi' dengan tujuan untuk memperoleh pengertian apakah makna kata itu layak di paralelkan atau di sandingkan dengan kitab suci ?