Lihat ke Halaman Asli

Ujang Ti Bandung

TERVERIFIKASI

Kompasioner sejak 2012

Wajib Diketahui: Perbedaan Antara Mendoktrin dengan Mengajak Berpikir

Diperbarui: 27 Agustus 2017   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menarik untuk mengetahui apa sebenarnya perbedaan antara 'mendoktrin' dengan 'mengajak berpikir',mengingat bila ditela'ah secara mendalam maka sebenarnya ada perbedaan essensial yang sangat kontras antara kedua hal itu.artinya juga disini saya hendak menekankan bahwa : mendoktrin itu sebenarnya bukan mengajak berpikir dan mengajak berpikir itu bukan mendoktrin. mungkin ada banyak penafsiran berbeda terhadap makna 'mendoktrin' dimata masyarakat,tetapi disini-dalam tulisan ini makna 'mendoktrin' secara khusus akan dimaknai secara negatif sebagai suatu yang berlawanan dengan prinsip berpikir bebas.tiada lain agar benang merah perbedaan nya bisa diketahui atau minimal diraba

Sebab masih banyak yang tidak paham dengan makna 'indoktrinasi' dan banyak manusia yang menerima begitu saja suatu indoktrinasi tertentu dan memandangnya sebagai suatu yang baik dan benar tanpa memikirkannya secara bebas dan mendalam hanya karena faham yang di indoktrinasikan itu dibungkus oleh label semboyan serta idiom idiom yang nampak baik karena berkesan 'heroik' misal

Berikut adalah berbagai perbedaan yang bisa kita temukan dari kedua hal diatas :

1.perbedaan psikologis

Kalau didalami maka akan ada perbedaan yang bersifat psikologis antara 'mendoktrin' dengan 'mengajak berpikir'. karena kegiatan mendoktrin biasanya dilakukan oleh pihak tertentu yang memiliki misi-kepentingan atau berkeinginan pihak yang didoktrin nya itu sepaham-sepandangan serta sehaluan dengannya.

Sebab itu pada kasus yang lebih ekstrim si pendoktrin malah tidak ingin pihak yang didoktrinnya itu berpikir bebas serta mendalam sebab bila itu dilakukannya maka sang pendoktrin kuatir orang yang didoktrinnya malah menolak indoktrinasinya atau kuatir akan menemukan ketidak benaran pada paham yang di indoktrinasi kan nya

Nah untuk agar hal itu tidak terjadi maka sang pendoktrin biasanya melakukan berbagai langkah antisipasi-pencegahan, pertama,memberi ancaman baik secara halus maupun terang terangan terhadap siapapun yang berani berlawanan paham dengan sang pendoktrin.perhatikan misal ancaman penguasa Korea utara terhadap rakyatnya yang berani berseberangan dengan penguasa. kedua,membuat provokasi serta pendeskreditan secara negatif terhadap pandangan luar yang berbeda dengan paham yang mereka indoktrinasikan

Contoh,penguasa komunis yang mendoktrin rakyatnya dengan paham komunisme akan mendeskriditkan paham kapitalisme-liberalisme sebagai paham negatif yang mesti dimusuhi

Dengan kata lain indoktrinasi itu lebih kepada bersifat memaksa karena sang pendoktrin memiliki misi menyeragamkan pandangan,lalu pada kasus yang lebih ekstrim yang berbeda pandangan akan disingkirkan atau dibinasakan baik secara karakter maupun secara fisik. 

Sedang 'mengajak berpikir' karakteristiknya tidak bersifat memaksa dan pihak yang mengajak berpikir akan legowo-menerima kalau pihak yang diajaknya berpikir itu lalu memilih untuk berseberangan sikap-pandangan dengannya. itu salah satu perbedaan psikologis yang sangat kontras antara kedua hal tsb.dan kitapun dapat merasakan serta mendalaminya,apalagi bila pernah hidup di negara yang menerapkan prinsip indoktrinasi yang ketat serta keras terhadap rakyat nya semisal di negara Korea utara

2.perbedaan yang dapat diketahui terkait adanya peralatan berpikir

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline