Sejak dulu sebenarnya sudah banyak berita kasus penipuan dengan modus penggandaan uang yang terungkap di media ,lalu setelah kasus Kanjeng Dimas mencuat banyak tulisan yang orang buat seputar masalah ‘klasik’ itu. tetapi hal serupa yaitu penipuan dengan modus penggandaan uang seperti nya selalu terjadi berulang ulang bahkan dengan korban yang semakin banyak dan bahkan jumlah uang yang semakin besar.
Bayangkan dalam kasus kanjeng Dimas bahkan ada orang yang menyetor uang hingga 200 milyar dan mungkin berharap bisa menjadi 1 triliun atau yang rela menggadaikan rumah seperti sudah yakin 100 persen bahwa ‘usaha’nya tersebut akan membuahkan hasil
Saya terkadang suka tercenung dalam dalam,mengapa orang orang yang tertipu itu seperti tidak terpikir oleh akal fikiran mereka LOGIKA SEDERHANA seperti ini :
Kalau seseorang bisa meng ada kan atau menggandakan uang dengan kesaktiannya kenapa harus bersusah payah berupaya menarik atau meminta uang kepada orang lain untuk dilipatgandakan, kenapa tidak sendirian saja tiap hari secara terus menerus meng ada kan atau menggandakan uang nya sendiri atau memproduksi uang secara terus menerus secara magic toh lama kelamaan uangnya akan makin banyak dan makin banyak bahkan mungkin akan memenuhi seluruh isi rumahnya bahkan meluber hingga ke halaman luar rumahnya-jadi untuk apa harus menarik uang dari luar segala ?
Itulah logika sederhana yang tak perlu tingkatan orang pintar setingkat profesor-doktor untuk dapat menyingkapnya tetapi akal fikiran tukang angon kambing di tepi gunung yang tidak pernah menginjak bangku sekolah pun dapat menangkap dan memahaminya
Saya pernah menyingkap LOGIKA SEDERHANA itu di warung kopi diantara tukang beca-tukang batagor-pedagang asongan dlsb.hingga mereka mereka tertawa tawa mendengarnya, diselingi komentar : ‘kalau begitu bodoh amat mereka ya’
Seharusnya masyarakat sadar bahwa upaya menarik uang dari masyarakat dengan modus untuk digandakan maka dengan MENGACU PADA LOGIKA DIATAS sudah dapat dipastikan itu penipuan, karena logikanya kalau seseorang bisa menggandakan uang maka pasti ia akan melakukannya secara sembunyi sembunyi tak perlu ribut ribut keluar sampai masyarakat luas hingga polisi tahu.
Entahlah LOGIKA SEDERHANA itu masuk atau tidak kedalam akal fikiran pengikut padepokan Dimas kanjeng misal,yang jelas bahkan uniknya fenomena keberadaan orang orang pintar sekelas profesor-doktor atau kaum intelektual yang terbiasa berfikir ilmiah tetapi seperti tidak terpikirkan oleh mereka LOGIKA SEDERHANA seperti yang saya ungkap diatas.dan saya fikir sangat disayangkan apabila di satu sisi memiliki penguasaan yang baik terhadap ilmu ilmu akademik tetapi di sisi lain sampai tidak bisa mengolah logika sederhana terhadap kasus yang tengah membuat heboh di masyarakat ini
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI