Lihat ke Halaman Asli

Ujang Ti Bandung

TERVERIFIKASI

Kompasioner sejak 2012

Agnostik yang Buta Mata Hati: Cermin Bagi Nurani Itu Hawa Nafsu

Diperbarui: 13 Juli 2016   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

'MALAIKAT VS SETAN'.images : shacma.wordpress.com

Kita sering mendengar istilah ‘nurani yang terusik’ misal pada pernyataan pernyataan di bawah ini

‘Nuraniku terusik’ dengan apa yang dilakukan Hitler terhadap bangsa Yahudi,dengan apa yang dilakukan Serbia terhadap entis Serbia,dengan apa yang dilakukan Junta militer Myanmar terhadap etnis Rohingya

‘Nuraniku terusik’ mendengar nasib seorang nenek tua yang kemarin meninggal di gubuk pinggiran rel kereta  yang sehari hari hidup sebatangkara tetapi terpaksa harus menghidupi dirinya seorang sendiri karena disamping tak memiliki sanak family yang dekat juga tak ada seorangpun yang mau dan tergerak hati menyantuni nya  

Hati kita mungkin akan mudah ‘menerima’ pernyataan pernyataan diatas itu sebagai kalimat yang berasal dari ungkapan nurani,bahkan sebaliknya kalau ada yang tak peduli-cuek-tidak merasa terusik nuraninya mendengar pembantaian yang dilakukan Rezim Nazi terhadap bangsa Yahudi,Serbia terhadap etnis Bosnia,Junta militer Myanmar terhadap etnis Rohingya  maka kita dapat mem vonis yang bersangkutan sebagai orang yang tidak memiliki ‘kepekaan nurani’

……………………………………………………………….

Tetapi mungkin anda akan merasa aneh-ganjil-mengerenyitkan kening bila ada ungkapan seperti berikut :

‘Nuraniku terusik mendengar lokalisasi peracuran itu diobrak abrik satpol PP hingga rata dengan tanah’

‘Nuraniku terusik mendengar kantor perwakilan majalah playboy itu rusak berat dilempari  batu oleh warga’

‘Nuraniku terusik mendengar si pembunuh berdarah dingin itu dihukum mati’

‘Nuraniku terusik mendengar Tuhan menghukum perilaku menyimpang penduduk Sodom dan Gomorrah demikian kerasnya sehingga seolah tak menyisakan seorangpun di dalamnya

…………………………………………………………..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline