Lihat ke Halaman Asli

M. ERIK IBRAHIM

🏆💪 Berakit-rakit dahulu, berenang-renang Ketepian, Bersungguh-sungguh dahulu, Mendulang Kemenangan Kemudian kemenangan🏆💪

Puisi: Meruncing Kebawah dan Tumpul ke Atas

Diperbarui: 21 Oktober 2022   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar by mediaindonesia.com | ilustrasi sebuah keadilan dimana tajam kebawah dan tumpul keatas. Jum'at 21/10/2022

Saat ini, muara pinta jangan sampai pudar! 

Waktu kian hari kian lengang, namun terbesit suatu kisah nan membuat tercengang. 

Merebaknya suatu fenomena keadilan yang semakin enyah entah kemana, bahkan bisa jadi berpihak pada orang yang bergelimang harta dan berkuasa


*******

Sebenarnya yang ku perbincangkan bukanlah suatu pena maupun pensil. 

Pasti banyak tangisan relungan yang terpendam dibalik jernihnya sebuah kaca pembatas, namun hanya bisa berangan angan namun tidak bisa apa apa.


***

Ada yang berbahagia diatas penderitaan orang lain seperti melempar batu sembunyi tangan, namun ada juga berjuang mati-matian menegakkan keadilan bagi dirinya. 

******

Teringat kah? Teringat kah kisah seorang mengais rezeki dengan mengambil sepotong kayu, sedikit saja untuk bisa kelangsungan hidup, namun ruangan jeruji didapatnya. Masih ingatkah? 



Masih ingatkah? Seseorang yang mengais rezeki dengan meraup pundi-pundi untuk kesenangan dirinya. Iya. Di hukum... namun kemewahan masih bergelimpangan pada dirinya. Orang dalam. 

Meruncing kebawah, memang terpatri rasa hati yang tercabik... 



Tumpul keatas, tergerak hati tuk menerka-nerka dan mengulik... 

"Apa dibalik rahasia semua ini?"



# Mari merenung bersama... 21/10/2022 





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline