Niatnya hendak pergi ke pulau pulau kecil, sengaja mencegah resah dan gundah ditengah keramaian.
Sebenarnya aku ingin mengajak burung pipit bercengkrama, tubuh membungkuk sembari menutupi daun telinga, kesukaran apa yang sedang kau alami...
Namun, ia memilih terbang kesana kemari, berdalih menepi dari orang bermuka dua nan menyayat hati.
Alih alih untaian kata manis bermuara ke gendang telinga, namun sepasang sangkar telah disiapkan untuk mengurungnya dan menguncinya dalam bilah bilah bambu menyesakkan dada.
Seketika relung hati terperangah. Membuka lembaran baru sembari mencari mu tiada jemu. Sukar sekali bertemu...
Beri... Beri aku...! Satu kesempatan saja
Untuk " satu hari saja bersamamu ".
Apakah alunan suara ku memekakkan telinga mu. Membuat bising.
Mengapa. " Botol plastik perangkap ".mengapa kau berbisik halus tentang itu...
Trauma...
Satu hari saja bersamamu. Acapkali kesempatan itu enggan singgah lagi. Kerana burung burung sudah sudah semu dan ragu atas perkataan dan tindakan mu.
" Terbang bebas lah diluar sana, dan yang terkungkung dibalik jeruji,semoga manusia itu segera terketuk hatinya ".
Marilah bermuara pinta untuknya....