Lihat ke Halaman Asli

Ugit Rifai

Learn, Invent, Dedicate

Tertusuk Duri Lunak

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai Aku yang terhormat..
Tahukah dirimu arti tenggelam?
Yaitu manakala kau merasa sedang berenang
dalam laut lepas
tanpa tahu dasar dan tak pula muncul ke permukaan.

Duhai Aku..
Apakah yang kau sebut tersesat?
Ialah mengira kau sedang melangkah di jalan yang benar
tanpa kau tahu arah mata angin.

Oh.. Aku..
Sungguhkah kau mengerti tentang salah dan benar?
Sedangkan duri masih pula kau telan.

Kau bilang ia lunak, mana mungkin ia duri?
Mana mungkin timbul sakit?
Mana mungkin bisa luka?

Ketahuilah olehmu wahai Aku yang terhormat..
Duri lunak yang kau timbun
esok hari akan mengeras
dan mata-matanya yang runcing
akan menusuk-nusuk
tepat di ulu hatimu.

Pada saatnya itu terjadi
kau sudah tak punya kesempatan
untuk menahan sakit
karena rasa itu adalah dirimu

rumah, 14 Ags '10
00.25 a.m.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline