Lihat ke Halaman Asli

Cinta

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

To: #FollowFriday

Sungguh aku telah jatuh hati padamu, sesuatu yang tidak aku mengerti apa sebabnya. Aku hanya merasa semangat untuk mendekati anda, dan ketika sudah dekat, kurasakan benar ketakutan luar biasa. Aku takut waktu terlalu cepat untuk mengakhiri. Ketika perbincangan dimulai dari kehati-hatian, lalu aku khawatir ucapanku masuk ke hatimu sebagai rasa benci dan sesuatu yang tidak dimengerti.

Sungguh aku terlanjur mencintaimu, sesuatu yang tidak aku kehendaki rasanya. Aku tiba-tiba merasa sakit menyesak di dada, dari apa yang ku terjemahkan ceritamu. Ketika pria lain berhasil meluluhkan diam dirimu menjadikan suatu kasmaran, diriku seakan menelan kenyataan sebuah penyesalan dari sebuah pendekatan.

Sungguh tak bisa tergantikan, sesuatu yang aku pikir harus kuperjuangkan. Telah sampai perasaanku, dan hanya itulah yang bisa kusampaikan. Terbalas dengan sesuatu yang tidak diharapkan. Namun kunyatakan diriku masih mencoba dan tak akan bosan. Hingga kau benar-benar memutus harapan

Sungguh inilah yang kulakukan. Suatu pemberitahuan yang sudah kau tujuhkan. Akan sisa harapan yang dirimu kubur dalam-dalam. Ku ciptakan sendiri sebuah harapan. Aku menunggu sampai dirimu memandangku sebagai sebuah pilihan yang tidak lagi kau ragukan.

Sungguh aku ingin kau melakukan, selamatkan diriku dari perasaan ini, sayang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline