Lihat ke Halaman Asli

Cadyvea

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terhempas diriku tak kuasa di atas kekosongan dari hembusan kerinduan dan dinginnya angin kesedihan. Cadyvea, kau yang di sana, keras tak tertembus, membeku dalam kebahagiaan cerita lain. Wajahmu seindah Venus di hatiku. Tak satupun penghuni surga memilih bidadari melainkanmu. Tak satupun penghuni neraka merasa tersiksa kala sosok dirimu melewati. Namun, dirimu mencukupiku untuk teteskan air terlarang dalam hidupku.

Terhempas diriku melayang dalam larutan kesedihan dari gelembung kekosongan dan derasnya khayalan. Cadyvea, kau yang di sana, jauh tak terjamah, kau lunakkan kesedihan untuk kehidupan lain. Matamu seindah Afrodit di hatiku. Tak satupun serdadu perang mati kesakitan melainkan gugurkan tangis keharuan. Tak satupun serigala mengaum melihat iblis di bulan kala sosok dirimu menyaingi purnama. Namun, bayanganmu mencukupiku untuk membasahi wajahku dalam mengenangmu.

Terhempas diriku mengapung dalam lautan kerinduan dari gelombang cinta dan luasnya hamparan sayang. Cadyvea, kau yang di hatiku bersinar terang tapi buta, matamu tak melihat sosok pemuja kecil yang tak berharga ini. Hening tapi tuli, telingamu tak mendengar siulan merdu lantunkan kepastian. Suci nuranimu gelap nalurimu, tak merasakan sentuhan yang menghiasi dinding-dinding hatimu.

Cadyvea, namamu mencukupiku untuk jatuhkan air mata dalam awal tidurku
-------------------------
*nb: saya harap untuk tidak membajak karya asli saya, saya ijinkan untuk menyertakan nama saya jika mau menyalin. Terima kasih




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline