Di bawah komando David Moyes, manajer yang ditunjuk langsung oleh sir Alex Ferguson, Manchester United harus finish di peringkat 7 dan rela melepas gelarnya ke sang tetangga.
Di awal musim, Moyes berhasil merebut perhatian para Manchunian dengan langsung meraih gelar Community Shield dan meraih kemenangan di partai perdana EPL padahal di laga uji coba, MU tampil buruk. Tak sedikit fans yang berbondong-bondong datang ke stadion membawa banner bertulisan "we trust David Moyes". Memasuki beberapa pekan, MU tampil inkonsisten. Mereka dibantai rival-rival berat seperti Chelsea, City, Arsenal dan Liverpool, termasuk laga boxing day. Di liga Champions MU tetpaksa bertekuk lutut dibawah saingannya yang notabene merupakan klub-klub medioker yang menjadi bulan-bulanan MU di tangan Sir Alex Ferguson.
Fans-fans karbitan di penjuru dunia trmasuk Indonesia mulai berpaling mendukung klub lain, sisanya masih setia menunggu perubahan dari DM. Pada jendela transfer musim dingin, MU mendapatkan Juan Mata dari Chelsea dengan harga mahal, pemvelian tersebut berhasil memperbaiki penampilan MU, namun ia tak mampu berbuat banyak karena MU sudah terlanjur berantakan hingga diakhir musim gagal masuk UCL dan UEL. Untuk pertama kalinya sejak 20 tahun terakhir MU terlempar dari 4 besar. Diakhir-akhir laga, para fans sudah muak dengan Moyes dengan membawa banner bertulisan "moyes out", tanggapan tersebut direspon manajemen MU dengan memecat Moyes di akhir kompetisi.
Memasuki musim baru, United menunjuk pelati baru sekaligus harapan baru para Manchunian. Dia adalah luis Van Gaal, manajer berpengalaman asal Belanda yang malang melintang di klub Eropa dan sekarang menangani timnas Oranye. Belum resmi bekerja di Old Trafford, LvG lansung membeli 2 pemain yaitu Ander Herreira dan Luke Shaw. Setelah mengantarkan Robin van Persie dkk meraih peringkat 3 di piala dunia Brasil, LvG langsung datang ke Manchester mempersiapkan tim untuk laga persahabatan di Amerika.
Dalam tur pra musim MU di negri paman sam, LvG mendapat pujian dari fans seluruh dunia. Dia berhasil meluluh lantahkan juara MLS degan skor telak, lalu membantai 2 wakil Italia Inter dan Roma di Internasional Champions Cup, kemudian menklukkan juara Erapa Real Madri dengan skor 3-1, di final Liverpool juga ikut merasakan amukan Setan Merah yang sedang haus gelar, mereka dibantai dengan skor 3-0.
Melihat hasil ini, berbagai pengamat sudah menganggap MU telah kembali ke jalur perebutan juara, fans seakan lupa dengan DM, rumah judi mulai bertaruh untuk MU.
Namun harapan tersebut sirna ketika di partai perdana EPL, Swensea berhasil me
permalukan MU di depan pensukung setia. Lini belakang yang jadi sorotannya setelah trio bek veteran MU pergi begitu saja ke klub lain, sedangkan Phil Jonea cs belum memahami betul taktik sang meneer dengan formasi 3-5-2 ala Belanda. Para pengurus klub pun disibukkan mencari bek sesuai keinginan LvG.
Di partai kedua MU lagi-lagi belum bisa menang, kali ini penyelesaian akhir yg jadi kendala utama, meski mencetak gol lewat juan Mata namun gol tersebut berbau bunuh diri. Duet Roo dan RvP terlihat mandul. Maka LvG bergerak cepat dengan mendesak manajemen mendatangkan pemain depan.
Puncaknya terjadi pada piala liga saat dipermalukan klub divisi 2 dengan skor telak, meski hanya memainkan pemain pelapis tapi kekalahan ini seharusnya tidak terjadi melihat banyaknya pemain berkelas yang di parkir saat itu. Di malam yang sama United telah resmi mendapatkan pemain incarannya yaitu Di Maria dari Madrid dengan memecahkan rekor transfer seharga 59 juta euro, sebelumnya MU juga resmi menggaet Bek Argentina Marcos Rojo.
Dengan adanya Di Maria yang lansung memakai nomor keramat titisan CR7, MU diprediksi akan menang di kandang Burnley sang klub promosi. Tapi untuk keempat kalinya MU gagal menang, mereka hanya berbagi satu poin dengan skor kacamata.
Di detik-detik akhir penutupan transfer, MU berhasil merampungkan beberapa transfer pemain. Radamel Falcao yang menjadi buah bibir bagi semua media dengan kepindahannya dari Monaco menuju Theater of Dreams, sebelumnya MU juga menyelesaikan pembelian Blind dari Ajax serta 2 pemain muda lainnya. Total pengeluaran MU di musim transfer kali ini mencapai angka 2,89 triliun dan menempati posisi pertama klub paling boros musim transfer kali ini, Di Maria dengan pembelian tetmahal dengan 59 juta euro atau 1 triliun lebih dan penjualan termahalnya hanya Dany Welbek dengan harga 16 juta euro.
Sementara pemain-pemain yang tak terpakai lagi segera mecari klub baru, sebelumnya Rio Ferdinand hijrah ke QPR, Vidic ke Inter Milan dan Evra ke Juventus. Kini giliran Chicharito yg dipinjamkan ke real Madrid, Sinji Kagawa dan Nani yang dikirim pulang ke Dortmund dan Lisbon, Cleverly yang akan berseragam Aston Villa, Welbeck yang dipaling ke Arsenal dan beberapa pemain muda yang diungsikan.
Inikah awal sejarah baru yang akan diciptakan Luis van Gaal?
Semoga sukses meneer...!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H