Lihat ke Halaman Asli

Majalengka-pun Punya Batik

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13343421971485544679

Selama ini kita mengenal kota Pekalongan, Solo, dan Yogyakarta sebagai pusat batik Indonesia. Namun kota kecil di timur Jawa Barat; Majalengka-pun memiliki batik tersendiri. Meski belum seterkenal tetangganya yakni batik trusmi Cirebon, batik Majalengka memiliki keunikan tersendiri sesuai dengan  kekhasan kota Majalengka. Batik Majalengka ini dipelopri oleh Hery Soeharsono. Dalam mendisain batik khas Majalengka, Hery tak luput memasukkan kekhasan-kekhasan dari kota Majalengka. Secara umum batik Majalengka memiliki lima motif utama, yaitu Kota Angin, Lauk Ngibing, Gedong Gincu, Nyi Rambut Kasih, dan Simbar Kencana. Motif Batik Kota Angin Motif batik kota angin ini menunjukkan bahwa Majalengka dijuluki  "kota angin" karena angin kencang selalu berhembus  sepanjang tahun di kota ini. Motif batik lauk ngibing

13343419222052959340

Secara bahasa lauk ngibing (bahasa sunda) berarti ikan menari. Motif ini menunjukkan bahwa warga Majalengka senang memelihara ikan di balong atau biasa juga di sebut empang. Gedong Gincu

1334342409395067380

Hampir di temukan pohon mangga gincu di halaman depan rumah warga Majalengka. Itu adalah alasan mengapa salah satu motif Majalengka dinamakan gedong gincu yang berarti mangga gincu. Motif batik Nyi Rambut Kasih

13343426231812230496

Nyi rambut kasih adalah salah satu tokoh sejarah kota Majalengka . Cukup pantas jika namnya diabadikan menjadi salah satu motif batik Majalengka. Motif batik simbar kencana

13343431271116129275

Simbar kencana merupakan cerita rakyat kota Majalengka, tepatnya yang berasal dari kecamatan atau yang dulu dikenal sebagai kerajaan Talaga. Kehadiran batik Majalengka tentu saja menambah kekayaan budaya Indonesia. Dan jangan lupa visit Majalengka ^^ sumber gambar: http://dekranasmajalengka.blogspot.com/2011/08/blog-post.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline