Selama ini kita mengenal kota Pekalongan, Solo, dan Yogyakarta sebagai pusat batik Indonesia. Namun kota kecil di timur Jawa Barat; Majalengka-pun memiliki batik tersendiri. Meski belum seterkenal tetangganya yakni batik trusmi Cirebon, batik Majalengka memiliki keunikan tersendiri sesuai dengan kekhasan kota Majalengka. Batik Majalengka ini dipelopri oleh Hery Soeharsono. Dalam mendisain batik khas Majalengka, Hery tak luput memasukkan kekhasan-kekhasan dari kota Majalengka. Secara umum batik Majalengka memiliki lima motif utama, yaitu Kota Angin, Lauk Ngibing, Gedong Gincu, Nyi Rambut Kasih, dan Simbar Kencana. Motif Batik Kota Angin Motif batik kota angin ini menunjukkan bahwa Majalengka dijuluki "kota angin" karena angin kencang selalu berhembus sepanjang tahun di kota ini. Motif batik lauk ngibing
Secara bahasa lauk ngibing (bahasa sunda) berarti ikan menari. Motif ini menunjukkan bahwa warga Majalengka senang memelihara ikan di balong atau biasa juga di sebut empang. Gedong Gincu
Hampir di temukan pohon mangga gincu di halaman depan rumah warga Majalengka. Itu adalah alasan mengapa salah satu motif Majalengka dinamakan gedong gincu yang berarti mangga gincu. Motif batik Nyi Rambut Kasih
Nyi rambut kasih adalah salah satu tokoh sejarah kota Majalengka . Cukup pantas jika namnya diabadikan menjadi salah satu motif batik Majalengka. Motif batik simbar kencana
Simbar kencana merupakan cerita rakyat kota Majalengka, tepatnya yang berasal dari kecamatan atau yang dulu dikenal sebagai kerajaan Talaga. Kehadiran batik Majalengka tentu saja menambah kekayaan budaya Indonesia. Dan jangan lupa visit Majalengka ^^ sumber gambar: http://dekranasmajalengka.blogspot.com/2011/08/blog-post.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H