RINDU MENGAKUT
Teruntuk dia yang mengetuk jendela hati yang terkatup tanpa kesadarannya.
Rindu,
Mengakut, menyerabut
Di pojokan kalbu...
Lalu, bagaimana ku cabuti akarakarnya
Sedang tiap hari kau datang membawa air dan pupuk, membenambenamkannya ke dalam hatiku.
Semakin kuat, mengakut, menyerabut
Di pojokan kalbu...
Lalu, diam-diam kuhapal semua tentangmu yang datang membawa air dan pupuk
Hingga berbuah rindu,
Mengakut, menyerabut, tak bisa kucabut!
Aku terpaut
Majalengka, 09 Februari 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H