Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Buku?

Diperbarui: 21 Agustus 2017   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebab, buku adalah jendela dunia. Melalui bukulah penulis berkabar kepada dunia. Seperti kata Rene Descates, "Saya berpikir, maka saya ada"; begitu pula, "Saya menulis buku (dan tentu saja berpikir!), maka saya ada."

Sebab, buku adalah sebentuk keseriusan dalam menghadapi segala sesuatu, apa pun yang dikehendaki, apa pun yang hendak dicapai, apa pun yang hendak dituju. Jelaslah, buku berisi visi dan misi penulisnya.

[caption caption="BUKU Ke Negarabatin Mamak Kenut Kembali dan Feodalisme Modern (Edisi Revisi) karya Udo Z Karzi"]

[/caption]Sebab, buku berisi olahpikir, olahseni, dan olah pengalaman dari penulisnya. Buku menghimpun jutaan ide, gagasan, pemikiran, juga perasaan, emosi, dan nilai estetis dari penulisnya. Dan, perubahan sosial, pembangunan manusia, bahkan revolusi sekalipun digerakkan oleh gagasan atau pemikiran yang dihimpun dalam buku.

Sebab, mengabaikan buku, sama dengan membiarkan otak anak-anak kita, generasi bangsa akan menjadi dangkal, miskin pengetahuan, tak bisa mengikuti jejak pendahulu, dan tidak bisa belajar dari orang-orang yang ahli pada bidang masing-masing.

Dan karena itu, saya (mau) bikin buku banyak-banyak, lalu menjualnya.:)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline