Lihat ke Halaman Asli

World Food Festival Jadi Ajang Berwirausaha Mahasiswa Sastra Inggris Udinus

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Ada yang berbeda di halaman parkir Gedung G Universitas Dian Nuswantoro (Udinus). Jika biasanya pada weekend tempat tersebut sepi karena memang tidak ada aktivitas perkuliahan, namun pada Minggu (14/6) halaman parkir yang letaknya tepat di depan Rektorat mendadak dipenuhi oleh beberapa stand yang meramaikan acara World Food Festival. Acara yang merupakan implementasi dari mata kuliah Culturepreneurship program studi (progdi) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Udinus tersebut menghadirkan aneka ragam makanan dari berbagai macam budaya. Pada prinsipnya, mahasiswa dibagi dalam bentuk kelompok untuk kemudian membuat suatuevent yang tentu mendatangkan profit bagi mereka.

Dari total 25 stand yang disediakan oleh panitia, semua terisi penuh. Jumlah tersebut terdiri dari 23 stand makanan, 1 stand pakaian, dan 1 stand display mobil.  Guna memeriahkan acara, panitia juga menghadirkan beberapa penampilan grup musik dan dance. Pengunjung dapat menikmati makanan sambil duduk di meja bundar yang telah disediakan panitia sembari menikmati hiburan. Selain itu, terdapat lomba makan mie pedas yang merupakan salah satu rangkaian World Food Festival ini. Peserta lomba ditantang untuk menghabiskan mie dengan level pedas di atas rata-rata. Terdapat dua kategori dalam lomba tersebut, yakni kategori putra dan ketegori putri. Dari masing-masing kategori diambil dua peserta terbaik untuk menjadi pemenang dan berhak menerima hadiah dengan total 1 juta rupiah. Di kategori putri, nama Ervina berhasil menaklukkan tantangan makan mie pedas disusul Endah berada di bawahnya. Untuk kategori putra, Himawari dan Reza masing menduduki peringkat pertama dan kedua pada lomba tersebut.

Meskipun World Food Festival ini bukan acara yang diselenggarakan oleh organisasi mahasiswa seperti yang biasa diselenggarakan, namun kemeriahan yang disajikan oleh panitia memang tidak setengah-setengah. Hal ini mengingat acara seperti ini dapat menjadiicon tahunan Sastra Inggris layaknya “Bunkasai” milik saudara mereka, Sastra Jepang. “Kegiatan ini punya prospek bagus, harapan kedepannya bisa berlanjut untuk adik-adik kelas khusus sastra inggris”, ujar Linda Ardianing Sutjipto, Mahasiswa Sastra Inggris FIB Udinus angkatan 2012 yang juga sebagai ketua panitia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline