Lihat ke Halaman Asli

Selamatkan Indonesia !!! #Jangannetral

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PILIHAN NETRAL = ½ Salah, DEMOKRASI SAKIT JIWA #JANGANNETRAL

1 Dalam suatu demokrasi prinsip sederhana banyak-banyakan suara adalah menjadi suatu keniscayaan #JANGANNETRAL

2 bagi saya ada yang aneh dalam sistem ini, yaitu yang banyak itulah yang menang. #JANGANNETRAL

3 Kalau kita berbicara dalam dunia politik ini ada kebaikan dan keburukan, maka dalam nuansa demokrasi netral ini namanya sakit jiwa, #JANGANNETRAL

4 dalam sistem ini tidak selamanya kebaikan itu selalu menang, kebaikan bisa kalah jika jumlahnya sedikit begitu #JANGANNETRAL

5 sebaliknya keburukan akan menang jika jumlahnya lebih banyak dari kebaikan kendatipun hanya kalah selisih 1 suara. #JANGANNETRAL

6 Inilah yang saya sebut dengan istilah sakit jiwa. #JANGANNETRAL

7 Kebaikan itu bisa menjadi keburukan dan keburukan itu bisa menjadi kebaikan jika semuanya salah mengaplikasikan. #JANGANNETRAL

8 Bagaimana tidak sesuatu yang baik ini dapat dikalahkan oleh keburukan. #JANGANNETRAL

9 Maka dari itu penting bagi kebaikan menyebarkan kebaikannya dengan apapun caranya agar kebaikan itu menang dan bersemi di dunia ini, inilah agaknya yang namanya pragmatis. #JANGANNETRAL

10 Ini dapat merusak karakter bangsa. Maka ada istilah kebaikan yang tidak terorganisir akan dapat dikalahkan oleh kburukan yang terorganisir. #JANGANNETRAL

11 Tahun 2014 ini, negara dengan demokrasi yang cukup terbesar di dunia seperti Indonesia akan menyelenggarakan pesta terbesarnya, #JANGANNETRAL

12 partai2 ikut berlomba meraih suara terbanyak, caleg2 yang akan duduk di kursi empuk senayan mencoba mendekati hati masyarakat, #JANGANNETRAL

13 acara2 di gelar di masyarakat dengan berdalih pengajian2,bakti sosial, posko banjir dls guna menyentuh tangan para konstituennya untuk memilih mereka di pemilu nanti. #JANGANNETRAL

14 Pada pemilu 2014 ini menjadi menarik, karena konsep demokrasi terbesar di dunia ini akan di uji, menjadi benar atau salah. #JANGANNETRAL

15 Dalam suatu diskusi singkat yang sering terjadi dimasyarakat ketika para tokoh masyarakat,ustad,pimpinan LSM dls yang punya pengaruh besar ketika ditanyakan oleh tetangganya, #JANGANNETRAL

16 siapa pilihan partainya dalam pemilu nanti lebih senang menjawab aman dan mengatakan lihat saja nanti, atau ada deh, rahasia, kan harus netral. Ini yang salah. #JANGANNETRAL

17 Hal tersebut sekilas terdengar biasa-biasa saja, apalagi karena kita tokoh publik dikhawatirkan mempengaruhi suara yang lain maka harus netral, #JANGANNETRAL

18 Ini yang saya sebut sebagai Lebih Sakit Jiwa lagi, mungkin juga sering terjadi pada kita, #JANGANNETRAL

19 bahkan mayoritas mahasiswa sebagai kaum yang intelek yang seharusnya punya pilihan tegas yang sangat dinantikan sikapnya oleh masyarakat justru diam ketika ditanyakan berdalih netral. #JANGANNETRAL

20 Ketika di ranah kampus bolehlah tidak bersikap karena katanya kampus harus bebas dari nuansa politik, silahkan sah2 saja, #JANGANNETRAL

21 tapi sikap kita di luar, dimasyarakat harus jelas, harus tegas, tidak boleh netral, karena netral itu dalam demokrasi jelas salah, #JANGANNETRAL

22 karena kata netral berada pada garis tengah dengan posisi ½ salah. #JANGANNETRAL

23 Bagi saya Netral itu berdefinisi ½ Benar ½ Salah, artinya adalah kita sudah ½ salah, #JANGANNETRAL

24 kalau dalam sekolah dulu nilai kita dikasih guru ya kira2 hanya 50 karena hanya ½ yang benar, #JANGANNETRAL

25 Padahal dalam pendidikan sekalipun yang namanya sikap dalam kebaikan ya harus total, mencoba 100% tidak ada istilah setengah-setengah, #JANGANNETRAL

26 lebih-lebih lagi dalam sistem demokrasi ini, jika kita sampai detik ini masih Netral, Justru disitunya yang lebih sakit jiwa, #JANGANNETRAL

27 bukan persoalan main aman, tetapi lebih kepada ketakutan kita pada pelanggaran pemilu karena prinsip rahasia dalam pemilu ini, #JANGANNETRAL

28 padahal prinsipnya tidak seperti itu, bahkan jika main aturan yang namanya kebebasan berpendapat dalam era pasca reformasi menjadi pondasi yang harus dijunjung tinggi, #JANGANNETRAL

29 pilihan kita tidak boleh di kebiri. #JANGANNETRAL

30 Media menjadi penting dalam penyebaran virus kebaikan, ini media yang paling mudah dan murah, #JANGANNETRAL

31 maka manfaatkanlah media yang kita miliki ini untuk mnyebarkan kebaikan yang kita anggap benar, #JANGANNETRAL

32  kebaikan itu harus disebarkan agar bermanfaat menjadi kebikan yang mengalir hingga kita telah tiada nantinya. #JANGANNETRAL

33 Jadi sekarang bagaimana dengan pilihan anda, #JANGANNETRAL

34 Tidak ada lagi profil picture BB, Watsap, facebook twitter dls dari media yang hanya terpampang wajah kita, #JANGANNETRAL

35 sudah saatnya kita tentukan pilihan kita, ganti dengan pilihan kita, yang belum sempat ayo sempatkan sedikit waktu mu untuk menyebarkan kebaikan, #JANGANNETRAL

36 karena kita harus bertanggung jawab dan kita yang paling bertanggung jawab pada pilihan kita, yang belum yakin pada pilihannya cari tau dari sekarang, #JANGANNETRAL

37 searching dari media2, koran, tv, radio, internet, cerna baik-baik infrormasi tersebut, jangan sampai netral apalagi Golput, #JANGANNETRAL

38 kalau boleh jujur maaf saya tidak tertarik golput, karena golput sama dengan netral maka ½ suara juga sama2 sudah salah. #JANGANNETRAL

39 Padahal jika kaidah kebaikan itu a/ seperti tanaman yang tumbuh 100 cabang dan dari 100 cabang itu tumbuh 100 bulir dls terus bgitu, #JANGANNETRAL

40 maka konsep inilah yang pada akhirnya seharusnya kita sebagai manusia yang yakin pada peluang beramal semakin bersemnagat berlomba-lomba dalam kebaikan, #JANGANNETRAL

41 agar pilihan pada kebikan yang kita yakini kebenarannya dapat menjadi virus kebenaran, yang pada akhirnya membuat kebikan ini menang dan bersemai luas di bumi Indonesia. #JANGANNETRAL

Golput Pilihan, tapi sama saja menggantungkan lehermu pada orang yang siap membunuhmu..

9 APRIL Pilih yang terbaik, SELAMATKAN INDONESIA !!!

Oleh : @m_saefrudin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline