Lihat ke Halaman Asli

setiadi ihsan

Social Worker, Lecturer.

Baru Masuk Babak Semi Final Toch!

Diperbarui: 19 April 2019   17:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sedari awal, ketika hanya dua paslon yang mendaftar dan diresmikan KPU, saya menganggap bahwa pertarungan kedua paslon adalah langsung masuk babak final pemilu khususnya pilpres yang telah dilangsungkan 17 April 2019, kemarin.

Maklum, di 2 pilpres sebelumnya, tahun 2004 dan 2009 seperti yang kita ketahui, sebelum masuk putaran kedua, yaitu final terlebih dahulu melewati satu babak.

Nah, ternyata di Pilpres tahun ini, saya gagal faham. Ini bukanlah babak final. Babak final yang saya fahami, setelah tanding dilangsungkan, biasanya muncul satu pemenang. Lho, ini muncul dua pemenang. Masing-masing pasangan menyatakan keluar sebagai juaranya.

Akan kah, perhitungan akhir KPU nanti akan menjadi the real final, muncul satu juara?

Saya hanya bisa berharap, semoga muncul satu pemenang, dan satunya lagi menerima kekalahan. Toch, di kedua pasangan sudah ada yang punya pengalaman masuk ke final pilpres d tahun 2014. Berharap mereka masih ingat akan aturan "kejuaraan" pilpres, yaitu harus muncul satu pemenang.

Peran wasit yang tegas, dalam hal ini KPU, semoga masih diakui keberadaanya oleh masing-masing kontestan sekaligus diterima keputusannya.

Andaipun, diragukan keputusan finalnya, saya juga berharap dua kontestan yang bertanding  memahami betul bahwa di luar arena pertandingan ada pengawas pertandingan yang akan menampung, membahas dan menyelesaikannya dalam format keputusan untuk ketidakpuasan atau protes dari salah satu kontestan.

Chaos bakal terjadi, ketika salah satu petandang melibatkan supporter dan/atau supoorter dari salah satu petandang bergerombol turun ke lapangan bersama-sama dengan melakukan protes kepada pengadil lapangan.

Sebentar, ini ulasan final liga 1 Indonesia atau pilpres?

Ah, pokoknya tidak perlu rame-rame bertagar, andai masih ada protes, kita bisa bertanya langsung kepada musisi Ebiet G. Ade, di sana masih ada rumput yang bergoyang!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline