Lihat ke Halaman Asli

Resume Sosiologi Hukum

Diperbarui: 8 Oktober 2024   22:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

DEFINISI, OBJEK DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI HUKUM ISLAM

Definisi Sosiologi Kata sosiologi berasal dari dua bahasa dan dua kata. Kata pertama merupakan bahasa Latin, yakni kata socius atau societas yang bermakna kawan atau masyarakat1 , serta bahasa Yunani yakni logos yang termakna sebagai ilmu pengetahuan.

2 Berdasarkan makna etimologi ini maka sosiologi sebenarnya secara sempit bisa dimaknai sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana manusia berinteraksi dengan teman, keluarga dan masyarakatnya. Sedangkan secara terminologi, kata sosiologi dalam kamus besar bahasa Indonesia termakna sebagai suatu ilmu pengetahuan yang membahas tentang masyarakat dan perubahannya baik dilihat dari sifat, perilaku dan perkembangan masyarakat, serta struktur sosial sekaligus proses sosialnya

Definisi Sosiologi Hukum Islam

Dari penjelasan para ahli yang sangat luas tersebut maka setidaknya bisa diambil benang merah bahwasanya bahwasanya Sosologi Hukum Islam adalah hubungan timbal balik antara hukum Islam (Syariah, Fiqh, al-Hukm, Qanun dst) dan pola perilaku masayarakat dimana Sosiologi merupakan salah satu pendekatan dalam memahaminya.

Objek Sosiologi Hukum Islam

Setelah memahami sosiologi hukum Islam dan menggunakan istilah tersebut dengan tepat, maka berikut ini akan disajikan objek sosiologi hukum Islam. Dalam sub bab ini akan dibahas terlebih dahulu objek kajian sosiologi hukum terlebih dahulu baru kemudian akan dibahas objek sosiologi hukum Islam secara menyeluruh.

Dalam mazhab pemikiran Syari'ati, sosiologi berjalan selaras dengan kecenderungan, ideal-ideal dan pandangan-pandangan khusus mazhab tersebut. Mazhab sosiologi yang dibangun Ali yari'ati adalah pemikiran yang dipayungi nilai "ketuhanan" untuk melakukan pembebasan terhadap kemanusiaan. 

Berdasarkan hal ini, maka kajian soiologi harus bisa melakukan penilaian, mengkritik dan mengevaluasi pandangan-pandangan sudah ada yang tidak bisa berkontribusi positif lagi kepada manusia. Citacita Ali Syari'ati ini diaplikasikan dengan menyerang produk sosiologi yang ditawarkan di univeritas yang hanya bertujuan menganalisis dan mengetahui hubungan-hubungan dan fenomena, mempelajari wujud sebagaimana adanya. 

Ketumpulan pemikiran-pemikiran semacam ini karena pemikirnya hanya memandang realitasnya. Pemikir tidak bisa menawarkan solusinya karena memang tidak punya perspektif apa-apa. Gejala kehampaan ilmu dari teologi ini persis seperti orang saleh dan penuh pengabdian yang terasingkan oleh kesalehan mereka. 

Artinya, orang seperti ini terasingkan masyarakatnya dengan alasan mendekatkan diri kepada Tuhannya. Ini disebabkan ia memisahkan ajaran agama dari komitmen dan tanggungjawabnya untuk membangkitkan kesadaran, pencerahan, memberikan bimbingan dan bantuan pada manusia. Para sejarawan dan ahli-ahli sosiologi yang tak punya misi pun tidak akan bisa menguraikan serta menjelaskan apa yang telah dan sedang berlalu untuk manusia, pun tidak pula apa yang mesti mereka kerjakan dan di mana letak keselamatan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline