Guru adalah sosok yang sangat bijaksana , mengajarkan kepada siapa saja yang mau belajar dengannya. Beliau tidak pernah melihat status social siapapun,baik itu anak orang kaya maupun miskin semuanya sama. Ilmuyang di dapat dari berbagaisumber dan cara mendapatkannyapun sangat susah seperti halnya menangkap merpatiliar. Berbagai cara telah di lakukan dengan penuh perjuangan dankerja kerasnyayang begitu menguras tenaga maupun fikiran membuatnya tidak pernah menyerah. Waktu luangnya di pakai untuk mengajar di sekolah padahal di rumahnya banyak sekali pekerjaan yangn belum di selesaikannya.Sikap penyabarnyadi puji oleh setiap kalangan baik itu internal maupun eksternal, pekerjaanseperti ini tidak mudah di kerjakan oleh setiap orang karenapekerjaan ini memerlukan tingkat kemampuan yang sangat tinggi selaindi hadapi dengan masalah sosialmelainkan harus bisa memberi kontribusi yang baik agar hasilnyabisa berguna bagiagama,nusa dan bangsa.
Pekerjaan menjadi seorang guru harus mengerti setidaknya ilmu psikologi karena ilmu ini sangat berguna sekali dalam mengatasi masalah kapribadian anak. Mencontek adlah salah satu tradisi yang turun temurun dari dulu hingga sekarang. Kebiasaan seperti itu tidak bisa lepas apabila pihak yang bersangkutan tidak mengatasi secara tegas salahsatunya peran seorang guru yang di tuntut harus bisa membimbing kea rah yang konstruk.Sedariitu, di setiap tingkatan sekolah mulai dari SD,SMP dan SMA harustraning kejujuranagar mereka terbiasa berbuat jujur.
jujur adalah hal yang paling pokok dalam kehidupan manusia. Kejujuran seseorang bisa di percaya dapat meningkatkan kepercayaanterhadap seseorang,kejujuran ini harus tertanam dalam jiwa seorang guru. Kejujuran mempunyai arti penting dalam kehidupan mengajar,jika seseorang di takdirkan menjadi guru apa yang di bicarakan dianggapnya hanya omong kosong. Terkadang kejujuran melenceng dari jalur yang sebenarnya baik malah terbalik.
Seperti halnya peristiwa yang sangat tidak pantas di milki seorang guru pengajar terutama PNS yang bertujuan hanya untuk memperkaya diri bukan untuk membangun masyarakat, mencetak generasi-generasi mudasebagai pemimipin bangsa.” Lebih mulia berhenti saja, jika memang niatnya seperti itu, bukan malah memberi kontribusi terhadap bangsa malah merugikan bangsa”. Ungkap asep dalam redaksi ROL
Peristiwa yang sangat memprihatinkan untuk warga Indonesia. Profesiguru yang di nilai sangat baik oleh kalangan publik dengan keseriusannya dalam mengamalkan hasil ilmu yang telah di dapatkan yang begitu susahnya. Sekarang di manfaatkan untuk memperkaya diri tanpa melihat kewajibannya sebagai seorang guru pendidik,bisa saja berubah fungsi profesi seorang guru yang dulunya pahlawan tanpa jasa sekarang tak mengajar tanpa uang. Memupuk kepercayaan pada seseorang sangatlah sulit dan bisa saja guru di tiadakan kemudian masyarakat lebih mengutamakan les privat dan mungkin lebih terbukti keseriusannya.
Tidak haya itu saja di kalangan masyarakat, citra seorang guru sangat tinggi. Mereka rela meluangkan watunya untuk mengajarkan apapun yang mereka butuhkan baik itu materi maupun prkatik. Di samping itu peran seorang guru, terutama wanita harus bisa membagi waktunya antara rumah dengan sekolah, kewajiban sebagai orang tua di sekolah dan di rumah harus adil tidak bisa bertepuk sebelah tangan.
Memang jika kembali pada peristiwa imoral tadi, tidak bisa di pungkiri kebutuhan duniawi juga harus di cari tapi tidak seperti itu caranya jika memang untuk mencari kepuasan duniawi, ya lewat berbisnis tidak harus menjadi seorang guru, jika profesi seorang guru di rusak oleh sikap keegoisan individual dengan begitu bisa saja figur seorang guru akan berbeda dari yangn dulu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H