Lihat ke Halaman Asli

Pembasmian lewat Karya Anak Bangsa

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam gelap tanpa cahaya yang mampu memancing di setiap sudut rumah maenjadi komunitasnya para nyamuk. Sudut yang jarang sekali terkena cahaya dan terdapat tumpukan barang memungkinkan dapat bersarang disana. Nyamukmenjadi masalah bagi manusia. Nyamuk sangat mengganggu apalagi pada saat tidur yang sedang nyenyak- nyenyaknya dan nyamuk juga dapat memberi penyakit yang mematikan,contohnya saja demam berdarah, chikungunya, filariasis, hingga malaria. Biasanya tumpukan baju menjadi sarang utama untuk mereka bersembunyi. nyamuk memang tidak pilih-pilih untukmencari mangsanya baik itu bayi,remaja ataupun orang tua. Tidak tanggung-tanggung mereka mencari darah sampai mengorbankan dirinyadengan mengelilingi tubuh manusia terutama dalam posisi tidur ,dan yang di incarnya adalah bagian tubuh yang tidak tertutup.

Obat nyamuk memang mempunyai peran penting dalam kenyamanan seseorang apalagi ketika beristirahat. Untuk mengatasi permasalahn seperti ini memang perlu adanya tindakan yangserius. Jikanyamuk di basmi dengan obat kimia salahsatunya dengan obat pestisida yang dapat menggangu pernapasan. Sangatlah di sayangkan pada anak-anak yang menghirup udaranya. Secara umum banyak orang menggunakan obat nyamuk lotion,oles dan bakar maupun obat padat yang di panasi dengan pemanas elektrik.

Melihat dari penelitian indonesia Pharmaceutical Watch tahun 2001, obat nyamuk yang di perjual belikan olehprodusen, bahan yang mengandung senyawa kimia ini berbahaya bagi kesehatan tubuh antara lain dikhlorvos (2,2-dichlorovinyl dimethyl phosphate/ddvp), yang dapat merusak system saraf,menganggu system pernapasan dan kerja jantung(kompas.com).Terkadng manusia susah untuk di ajak kemaslahatan, jika terserap atau terhirup tubuh senyawa kimia yang terkandunng di obat nyamuk tersebut akan menyebabkan pusing,sakit kepala sertaberakibat buruk pada hati dan reproduksi. Setelah di teliti oleh dua siswi SMA Negeri 2 Kudus, Dian Hayuningtyas Prihananti dan Cahyaningtyas Suci Ba’dzazani, membuat obat nyamuk dari tanaman zodia (Evodia suaveolens). Tumbuhan yang berasal dari suku jeruk-jerukan (Rutaceae) itu merupakan tanaman endemik Indonesia asal Papua. Penduduk sana memanfaatkan tanaman tersebut untuk mengusir nyamuk dengan cara di peras daun zodiakya dan di oleskan ke kulit. Untuktanaman seperti ini bisa di dapat di manapun,karena tanaman ini sudah tidak asing lagi. Biasnya tanaman ini ada di setiap halaman rumah atau di tanam dalam pot sebagai tanaman hias sebagai penghias rumah dan pengsir nyamuk.

Kedua siswi tadi mempunyai cara alternative lewat penelitiannya,membuat penelitian ”Ekstrak Zodia dengan Pemanas Otomatis untuk Memberantas Nyamuk”. Dengan tujuan yang sangat berlian ingin menyelamatkan masyarakat dari bahan kimia dan mencobamembuat alat dan bahan baku yang sederhana untuk mengusir nyamuk. Bahan baku tanaman zodiac ini, diambil dari halaman rumah dan sekolah. Mereka mencoba untuk mengekstrak tanaman itu dan di padukan dengan alat pemanas elektrik. Daun zodia sebanyak 10 gram dicampur dengan air 100 mililiter dan di blender. Hasilnya didestilasi menggunakan alat suling untuk menghasilkan ekstrak zodia. Mereka membuat alat itu mneggunakan barang bekas diantaranya kaleng bekas susu, tali sumbu, tempat bedak, dan botol transparan bekas obat dikombinasikan dengan bola lampu 5 watt, sakelar, dan rangkaian lampu otomatis. Kemudianekstrak zodiaknya akan menguap,untuk menghilangkan bau yang kurang enak maka ekstrak tersebut di campur dengan cengkeh. kata Dian yang pernah meraih perunggu dalam World Mathematics Team Championship 2011 di Beijing, China.( kompas.com)

Untuk membuktikan keampuhannya,kedua siswi tersebut menyimpan nyamuk di dalam sebuah tabung. Tabung pertama di beri obat buatan dari dian dan suci dan satu lagi di kasih obat yang lain. Tidak lama kemudian dalam tempo 5 hari nyamuk yang di tabung satu mati semua sedanghkan tabung dua hanya 2 ekor nyamuk saja yang mati.” Ekstrak zodiak tidak berbahaya bagi kesehatan manusia karena tidak mengandung racun”. Ungkap Dwi Purbo Laksono sebagai pemdamping dian dan suci.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline