Lihat ke Halaman Asli

Ucu Siti Romlah

Blogger, peminat sastra dan sejarah.

Kemarau Panjang

Diperbarui: 16 Agustus 2023   06:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kerontang bumiku dahaga
Empat purnama romansa hujan menghilang
Mengering dedaunan meranggas berguguran terbakar
Apimu musnahkan hutan tanah ladang gersang

Retakan tanah menganga luka dalam

Arung jejak kemarau bak enggan bertutur menyapa mendung

Udara pengap asap berpesta pora


Petani menanti sentuhan hujan membumi
Aliri sungai tempat ikan-ikan kecil bercengkrama
Namun awan seakan enggan membawa hujan
Jejak angin mencibir terbangkan debu-debu jalanan
Anugrah curahan rahmat dinanti
Nama-MU disanjung dalam do'a pengharapan

Gemercik serenada hujan kapankah menghalau kemarau?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline