Lihat ke Halaman Asli

Saya dan Bahasa Inggris

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13752811311781475095

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Bahasa Inggris telah dan sedang mengalami perkembangan yang ekstensif di segala bidang kehidupan khususnya di eraglobalisasi. Selain itu, bahasa Inggris merupakan pendukung berbagai bidang keahlian (expertise), bahasa Inggris yang terus bergerak dan berkembang seiring dengan tuntutan global sepatutnya perlu selalu terus di gali dan dipelajari melalui berbagai upaya. Penggalian tersebut diharapkan akan mampu mengantarkan sumber daya manusia nasional dan internasional untuk menunjukkan skill yang handal secara optimal yang berbasis perkembangan kemampuan personal mutakhir. Terlebih lagi dengan perkembangan tekhnologi komunikasi dan informasi, penguasaan bahasa Inggris merupakan aset penting untuk keberhasilan dalam komunikasi global.

Dan hal itulah yang menjadi momok terberat pikiran saya. Willy nilly ( mau ga mau ) saya harus mempunyai skill ini, sebagai senjata berkompetisi untuk menghadapi orang-orang cerdas lainnya. Untuk menguasai bahasa yang satu ini, hal pertama yang saya pikirkan adalah dimana tempatnya ? bagaimana metodenya belajarnya ?, kemudian saya mendapat rekomendasi dari salah seorang teman saya yang berdomisili di Samarinda-Kalimantan Timur. Dia merekomendasikan untuk pergi ke salah satu kabupaten di Jawa Timur, kabupaten Kediri, kecamatan Pare, lebih tepatnya di Desa Tulungrejo atau yang lebih dikenal dengan "Kampong Inggris". Dan akhirnya saya pun mengikuti saran teman saya tersebut.

Setibanya dikampung inggris datanglah kebingungan berikutnya, karna terlalu banyaknya lembaga kursus di kampung tersebut, tidak heran kenapa kampung tersebut bergelar "Kampung Inggris". Perlu waktu beberapa hari bagi saya untuk mengambil keputusan lembaga kursusan mana yang akan menjadi tempat belajar saya selama beberapa bulan. Ketika dalam pencarian lembaga kursus, saya mendengar ada beasiswa belajar bahasa Inggris, tanpa berpikir panjang lebar saya pun akhirnya memberanikan diri untuk mendaftar walaupun dengan skill seadanya.Gratiiis siapa yang tidak tergiur.

Beasiswa tersebut adalah beasiswa Teaching Clinic dari salah satu lembaga kursus setempat yaitu Global English. Dalam beasiswa ini, Global English memberikan training kepada Generasi muda yang tulus mengabdi menjadi tenaga pengajar yang professional dan berkarakter. Program ini diadakan selama 10 bulan termasuk On The Job Training. Setelah Selesai program 10 bulan, saya tidak wajib mengabdi di Global English. Dengan kata lain, saya bebas menentukan pilihan saya sendiri. Materi yang diberikan meliputi; building skill bahasa Inggris, Micro Teaching, Penanaman Mental dan Karakter Pendidik dan sebagainya.

Sementara itu, guru (tutor) yang akan mengajar selama 10 bulan dalam program ini adalah orang-orang pilihan dan yang kompeten dalam bidangnya, baik dari pihak internal Global English atau dari luar. Adapun fasilitas atau sarana-prasarana akan disediakan secara penuh oleh Global English termasuk dormitory (asrama).

Dan tidak hanya beasiswa Teaching Clinic saja , Global English juga membuka beasiswa Skill Khusus. Beasiswa ini disediakan kepada mereka yang mempunyai kendala dalam bahasa Inggris akan tetapi memiliki skill khusus, seperti IT, jurnalistik, marketing, psikologi, designer, publik speaking dan lain sebagainya. Berbeda dengan beasiswa Teaching Clinic, beasiswa ini hanya selama 3 bulan dan tidak ada job training. Kendati demikian, fasilitas dan asrama tetap disediakan oleh Global English secara full dan gratis.

Tujuan beasiswa ini adalah untuk mencetak generasi yang mumpuni dalam bidang bahasa Inggrissehingga nantinya mereka mampu berdialektika dengan dunia global. Tidak hanya itu, dalam beasiswa tersebut, semua peserta juga akan mendapatkan materi TOEFL sehingga mereka tidak hanya memiliki kemampuan berkomunikasi bahasa Inggris melainkan juga penguasaan-penguasaan dalam bidang akademik.

Begitu banyak pengalaman yang saya dapatkan disini, yang pada awalnya saya hanya ingin belajar bahasa Inggris setelah mendapatkan beasiswa tersebut bukan hanya itu saja yang saya dapatkan tetapi juga pembentukan karakter, karana kita bertemu dengan kawan-kawan baru yang datang dari berbagai daerah di Indonesia  dengan karakteristik yang berbeda-beda pula. Hal yang paling menarik yaitu  disela-sela waktu, ketika weekend kita bersama-sama pergi kesalah satu tempat wisata setempat hanya untuk pengakraban dan melepas kepenatan otak setelah satu minggu berkutik dengan yang namanya bahasa inggris.

[caption id="attachment_269899" align="aligncenter" width="300" caption="saya bersama member TC III dan Mr. Toto the Owner Of GE ( kiri pojok bawah ) di Taman wisata Sumber Oebalan-Kediri"][/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline