Lihat ke Halaman Asli

DHD Farm Indonesia

Budidaya Lele Organik Sistem Kemitraan yang Saling Menguntungkan

Cara Sukses Beternak Ayam Skala Kecil

Diperbarui: 22 November 2018   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kesulitan yang di hadapi oleh para peternak ayam pemula dan berskala kecil  umumnya bisa di kaitkan dengan tiga faktor:  'farm blindness' atau minimnya  pengetahuan tentang peternakan, kurangnya akses ke pangsa pasar yang berdampak  pada cash-flow, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan manajemen produksi,  serta manajemen penyakit yang tidak efisien.  

Walter Gwala, seorang fasilitator di KwaZulu-Natal Poultry Institute,  mendefinisikan farm blindness sebagai kurangnya pengetahuan peternak yang  mengakibatkan peternak memiliki anggapan bahwa apa yang terjadi di peternakan  mereka itu juga sebagai hal yang normal dan terjadi juga di semua peternakan  ayam lainnya.

"Saat peternak tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang peternakan ayam,  maka mereka akan berakhir dengan ayam-ayam yang tidak sehat dan tidak memberikan  kinerja yang efisien, karena mereka tidak tahu cara untuk memperbaikinya," Gwala  menjelaskan.

Pelatihan dan sharing informasi adalah solusinya. Para peternak yang di  memiliki pengetahuan yang benar akan belajar sehingga menjadi terbiasa dengan  apa yang di sebut 'normal' itu, dia menjelaskan.

"Melalui pengawasan dan pengamatan ayam yang terus menerus, mereka pada  akhirnya akan mampu mengetahui sinyal-sinyal stress lebih awal dan segera  mengatasinya, sebelum situasi semakin memburuk dan tidak bisa lagi  dikendalikan," kata Gwala.

Akses Pasar

Para peternak ayam skala kecil umumnya menjual ayam-ayam mereka dalam keadaan  hidup karena mereka tidak memiliki fasilitas untuk menyuplai pasar formal yang  mengharuskan ayam yang sudah di potong dan dibersihkan.

Sedangkan pangsa pasar untuk ayam-ayam hidup itu berubah-ubah dan tidak bisa  diprediksi. Dr. Charlotte Nkuna, CEO di South African Poultry Association  (SAPA), menjelaskan bahwa selama beberapa siklus, para peternak bisa menjual  semua ayam mereka hanya dalam hitungan hari, membersihkan kandang dan siap untuk  beternak lagi. 

Akan tetapi, selama siklus-siklus berikutnya, mungkin akan membutuhkan waktu  berminggu-minggu untuk menjual ayam-ayam mereka, sehingga menyebabkan penundaan  dalam persiapan-persiapan awal untuk beternak ayam yang berikutnya. 

Biaya-biaya Tambahan

Sifat alami pasar yang tidak menentu memiliki beberapa dampak negatif yang  mematikan. Yang utama, aliran dana yang tidak menentu, sehingga para peternak  jadi sulit melakukan pembayaran untuk membeli bahan-bahan yang di butuhkan,  misalnya pakan, bibit ayam, vaksin, probiotik, vitamin, dan lain-lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline