Lihat ke Halaman Asli

Para Banci Kaleng Pengisap Darah

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apa yang bisa anda petik dari pesta demokrasi di negara ini?, banyaknya congor berlalu lintas, simpang siurnya pengekor dan pencari laba, di jalan-jalan, toko-toko, warung kopi, di pasar, di mal-mal, di mana saja sibuk mengusung idolanya, pengawalan, penyaweran, serangan fajar, dan aneka trik haus suara di muntahkan di masyarakat. Boleh dikatakan congor masih diperhitungkan walaupun sudah pensiun, makeup masih dielukan sebagai kecantikan, jeruji bukan hambatan utk berkuasa, semua bisa dinikmati di negeri Mimpi ini.

Pernahkah ada diterima masyarakat dampak dari pesta demokrasi ini? tentu ada, yaitu setiap 5 tahun sekali pesta diulangi, ibarat caleg naik angkot, silih berganti penumpangnys tetap saja sopirnya masih supir angkot.

Para pengekor saling berjibaku membela para idolanya, disinipun segala taktik dan strategi di lontarkan untuk membungkam, rekayasa pencitraan, rayu merayu, tindas menindas, dan perlakuan yang mereka anggap sudah menjadi tuntutan wajar di dunia perpolitikan.

Namun jika ditanya, jika anda duduk, pernahkan anda sadar bahwa anda adalah babu?, yang pastinya mereka akan serentak menjawab, kami sedang berkuasa, diam mulutmu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline