Lihat ke Halaman Asli

Teenager

Diperbarui: 10 Desember 2022   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Remaja ialah masa perubahan atau peralihan dari anak-anak menuju dewasa yang meliputi perubahan biologis, psikologis, dan sosial. Menurut king, remaja merupakan perkembangan yang merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Masa ini adalah masa yang sangat membuat khawatir orang tua, terutama dalam hal pergaulan. 

Oleh karena itu sebagai orang tua yang sudah melalui masa ini, selain berperan penting dalam dunia pendidikan dia juga berperan lebih dalam hal pengawasan. Apalagi remaja wanita, ibu saya pernah mengatakan "mempunyai anak perempuan yang sudah remaja itu seperti menginjak duri, bagaimana cara membimbing dia dengan baik dan menyukseskan cita-citanya". Mendengar hal itu saya merasa tertampar. Sayangnya di era saat ini norma dan moral remaja sangat minus/ kurang.

Menurut Suseno (1987:19) kata moral selalu mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia. Pengertian moral tidak hanya tentang baik buruknya sikap, tetapi juga tangung jawab seseorang terhadap perbuatan yang dilakukan. 

Sedangkan norma menurut craig Calhoun adalah pedoman atau aturan yang menyatakan bagaimana individu seharusnya bertindak dalam situasi di tengah masyarakat. Kedua pengertian ini memiliki hubungan serta fungsi yang beriringan. Oleh karena itu banyak orang tua mencarikan sekolah yang bagus, bahkan ada yang dititipkan ke pesantren. Karena pada dasarnya kita juga membutuhkan bantuan orang lain dalam mendidik anak.

Masa remaja yang ditandai dengan perubahan di segala aspek terutama hal biologis yang dapat menimbulkan suka antara lawan jenis, hal sosial yang dapat menimbulkan rasa kepedulian terhadap masyarakat, dan hal psikologis yang dapat menimbulkan rasa ego dalam diri seseorang sehingga mempunyai rasa ingin tenar atau dikenal oleh dunia. Rasa ego yang mendorong seorang remaja untuk tenar, terkadang membuat remaja tersebut menghalalkan segala cara untuk dapat diperhatikan oleh dunia maya. 

Contoh yang dapat diambil saat ini yaitu kabar tentang munculnya gangster di Surabaya yang tiba-tiba menyerang orang yang tidak bersalah. Kata Reskim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Arief Ryzki Wicaksana menjelaskan bahwa para pemuda itu melakukan tawuran dengan gangster lain hanya untuk menunjukkan eksistensi.

Faktor utama penyebab kemerosotan moral atau norma dalam remaja adalah lingkungan, baik sekolah maupun tepat bermain (tempat tinggal), kemajuan internet, dan orang tua. Oleh karena itu jika para remaja terus mengalami krisis moral, maka akan membawa dampak negatif terhadap dirinya sendiri seperti masa depan yang tidak jelas, dijauhi oleh teman, gangguan mental. 

Ketidakharmonisan keluarga, dan lainya. Kita sebagai generasi mudah, sebaiknya mengetahui mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk, menanamkan karakter sejak dini, dapat memilih pergaulan, serta dapat memanfaatkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline