[caption caption="sumber gambar : tangselnews.com"]Logo Harganas ke XXII : tangselNews.com
Selamat malam para kompasianer
Pada malam ini saya ingin berbagi cerita mengenai acara yang telah dilaksanakan oleh Kompasiana bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) serta Pemerintah daerah Kota Tanggerang Selatan atau biasa disebut dengan Tangsel. Setiap acara yang diselenggarakan oleh kompasiana biasa disebut dengan Kompasiana nangkring, kali ini Kompasiana nangkring mengambil tema membangun keluarga, membangun bangsa sebagai wujud dari revolusi mental. Acara berlangsung di Hotel Santika, Teraskota Entertainment Center, CBD Lot VII B, Jalan Pahlawan Seribu, Serpong BSD City, Tangerang Selatan, Banten. Adapun yang menjadi pembicara Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Deputi Adpin BKKBN Pusat Dr. Abidinsyah Siregar, Deputi KPSK BKKBN Dr. Sudibyo Alimoeso, MA.
Sesi pertama Kompasiana Nangkring menghadirkan pembicara Walikota Tanggerang selatan Ibu Airin Rachmi Diany SH MH, beliau memaparkan agenda peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXII Tahun 2015 yang akan dilaksanakan di kota Tanggerang selatan puncaknya yaitu pada tanggal 1 agustus 2015.
Sesi kedua mengahdirkan pembicara Deputi Adpin BKKBN Pusat Dr. Abidinsyah Siregar, beliau memaparkan secara jelas dan gamblang mengenai empat masalah besar yang saat ini di hadapai oleh Indonesia dalam bidang kependudukan. Empat masalah besar itu adalah pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi, kualitas SDM kita yang masih kurang, jumlah penduduk yang besar serta persebaran penduduk yang besar itu tidak merata. Beliau juga menerangkan bahwa keberhasilan program KB pada saat pemerintahan Presiden Soeharto selama 4 dekade terakhir dengan tingkat kelahiran turun dari rat-rata 5,6 pada tahun 1970an menjadi 2,6 pada tahun 2012, dari keberhasilan ini banyak negara lain mencontoh indonesia pada saat itu.
Sesi ketiga menghadirkan pembicara Pak Suyono dari Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN, dalam pemaparannya beliau lebih menekankan kepada masalah bonus demokrafi bisa menjadi “bencana” ataupun anugerah. Bonus demografi adalah masa dimana angka beban ketergantungan antara penduduk usia produktif dengan penduduk usia tidak produktif mengalami penurunan sehingga mencapai angka di bawah 50. Dengan arti kata bahwa setiap penduduk usia kerja menanggung sedikit penduduk usia tidak produktif. Bonus Demografi ini bisa menjadi anugerah karena banyaknya usia produktif sehingga tentunya dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang lebih baik tentunya hal ini harus ditekankan adalah kualitas SDM yang harus terus ditingkatkan secara maksimal melalui pendidikan, pelayanan kesehatan dan penyediaan lapangan kerja. Bonus demografi juga bisa menjadi “bencana” ketika penduduk usia produktif tersebut tidak memiliki pendidikan yang memadai, tidak memperoleh keterampilan yang cukup maka dapat dipastikan bahwa usia produktif akan menjadi pengangguran.
Kota Tangerang Selatan adalah salah satu kota di Povinsi Banten, Indonesia. Kota ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia , Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008. Kota ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Tanggerang. Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106'38' - 106'47’ Bujur Timur dan 06'13'30' - 06'22'30' Lintang Selatan. Wilayah Kota Tangerang Selatan diantaranya dilintasi oleh Kali Angke, Kali Pasanggarahan dan Sungai Cisadane sebagai batas administrasi kota di sebelah barat. Letak geografis Tangerang Selatan yang berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta pada sebelah utara dan timur memberikan peluang pada Kota Tangerang Selatan sebagai salah satu daerah penyangga provinsi DKI Jakarta, selain itu juga sebagai daerah yang menghubungkan Provinsi Banten dengan DKI Jakarta. Selain itu, Tangerang Selatan juga menjadi salah satu daerah yang menghubungkan Provinsi Banten dengan Provinsi Jawa Barat. Saat ini kota tanggerang selatan di pimpin oleh seorang walikota yaitu ibu Hj. Airin Rachmi Diany, SH MH, dan wakilnya Bpk Drs. H. Benyamin Davnie.
Peringatan Hari keluarga nasional (harganas) pertama kali diadakan oleh pemerintah pada tanggal 29 Juni tahun 1994, dengan peringatan ini untuk mengajak seluruh keluarga Indonesia agar melakukan introspeksi dan berbenah diri guna berbuat yang terbaik bagi keluarganya. Keluarga, merupakan bagian (komunitas) terkecil dari masyarakat. Tapi dari keluarga yang baik akan muncul pula masyarakat yang baik dan berkualitas. Baik di sini maksudnya dari segi rohani dan jasmaninya. Untuk membangun sebuah keluarga, tentunya diperlukan sebuah perencanaan yang matang, seperti merencanakan usia pernikahan (20-30 tahun), membina hubungan antar pasangan dengan keluarga lain dan kelompok sosial, merencanakan kelahiran anak pertama, mengatur jarak kelahiran, berhenti melahirkan di usia 35 tahun, merawaat dan mengasuh anak usia balita. Setelah membuat perencanaan maka langkah selanjutnya adalah dengan membentuk keluarga yang berkualitas dengan cara menumbuhkan harapan pada diri sendiri dan keluarga akan kehidupan yang lebih baik, memberikan teladan yang baik kepada anak-anak mengingat perkembangan teknologi dan globalisasi yang juga memiliki dampak negatif, senantiasa memberikan nasehat kebaikan, mencari dan membentuk lingkungan kondusif, melakukan pembiasaan dan pengulangan terhdap hal-hal yang baik dan bermanfaat serta memberikan hadiah berupa pujian apabila anak berhasil melakukan hal-hal baik dan juga memberikan hukuman bila anak-anak melanggar aturan yang telah disepakati. Apabila perencanaan membentuk keluarga yang berkualitas telah dilakukan maka akan terwujud keluarga yang memiliki ketahanan yang tinggi serta dapat melaksanakan fungsi – fungsi keluarga yangs serasi, selaras dan seimbang.
Pada tahun ini 2015 Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten ditunjuk pemerintah untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXII Tahun 2015. Dengan ditunjuknya kota Tanggerang selatan ini bukan hanya secara kebetulan saja akan tetapi banyak prestasi yang telah didapatkan oleh tanggerang selatan yang berkaitan dengan kependudukan dan peran keluarga sebut saja dalam bidang administrasi kependudukan pada tahun 2013 Kota Tangerang Selatan didapuk menjadi satu dari tiga Kota terbaik di Indonesia dalam hal pengurusan Akta Kelahiran oleh Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI), penetapan Kota Tangerang Selatan sebagai Kota Layak Anak (KLA) tingkat Pratama dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2013, bahkan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany telah meraih penghargaan Manggala Karya Kencana dari Pemerintah Pusat melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada Harganas XX di Sulawesi Tenggara tahun 2013 lalu. Yang terbaru, walikota Airin meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2014 kategori madya yang secara simbolis diberikan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak – Yohana Yambise.
Semoga dengan penyelenggaraan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXII Tahun 2015 adalah momentum yang sangat penting untuk kembali kepada keluarga yang sakinah mawadah warahmah, dan bisa membangun keluarga, membangun bangsa yang merupakan wujud dari revolusi mental yang baik. Sukses juga untuk Kota Tanggerang Selatan.
Salam Kompasiana