Kerusakan ekosistem dan pencemaran yang dapat mempengaruhi kesehatan dan keberlanjutan sumber daya alam ancaman bencana yang semakin meningkat, mulai dari banjir, kehilangan keanekaragaman hayati, habitat alami terganggu menyebabkan punahnya spesies.
Mitigasi Bencana Alam menjadi pintu dalam upaya mengurangi resiko dan dampak bencana, terutama banjir. Mitigasi memungkinkan seseorang untuk memahami kondisi lingkungan sekitar. Mitigasi Bencana Alam diterapkan oleh seluruh siswa SMP,SMA,SMK PLUS TERPADU PEKANBARU yang di dampingi oleh mahasiswa Kampus Mengajar dan Seluruh Guru. Upaya Mitigasi dilakukan yaitu berupa Penanaman Bibit, bibit Alpulkat, Sirsak, Pulai, dan Jengkol. Dibelakang laman sekolah dan seminggu sekali bergotong royong. Selain menanam kan bibit siswa juga membuat nama keterangan jenis bibit berupa nama ilmiah dan menempelkan bercode yang berisikan buku tentang klasifikasi jenis pohon. Cara ini akan menambah ilmu pengetahuan siswa dan siapa saja yang berkunjunng di Laman Belakang sekolah yang sudah di tanam bibit.
Aktifitas ini dilakukan seluruh siswa dengan penuh semangat, menyiramkan bibit yang telah di tanam setiap hari yang dilakukan penjadwalan setiap kelas secara bergantian. Selain aktifitas ini seluruh siswa juga bergotong royong setiap hari kamis yang di pandu oleh guru dan mahasiswa kampus mengajar, kegiatan ini membangkitkan semangat siswa bahwa pentingnya menjaga ekosistem dimulai dari mitigasi di lingkungan sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H