Lihat ke Halaman Asli

Berawal dari "Benci" Akhirnya "Benar-benar Cinta"

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_314086" align="alignleft" width="300" caption="photofunia.com"][/caption]

"CINTA"....kata itu sudah ga asing lagi di dengar..

cinta adalah fitrah manusia, ga ada seorang manusia pun yg hidupnya ga pernah merasakan cinta..cinta menghadirkan makna yg berbeda-beda di hati setiap manusia..

jgn salah menafsirkan kata cinta, cinta ga hanya terbatas pada lawan jenis....cinta kepada orang tua, saudara, sesama, ataupun mkhluk ciptaan Tuhan yg lain..tpi jgn salah, menafsirkan cinta ke makna yg lebih luas..bukan untuk mnjadi alasan boleh cinta kepada pasangan org lain juga...^_^

tulisan saya kali ini menceritakan kisah cinta saya kepada "DIA", seseorang yang sejak 29 Mei 2009 menemani, menghiasi, mengukir kenangan di hati dan hidup saya hingga sekarang...

Berawal pertemuan pertama kami tahun 2006 di salah satu STIKES di kota Yogya kisah cintaku tumbuh dengannya..kami sama-sama merantau ke Yogyakarta untuk menuntut ilmu dan berharap akan cita2 kami masing2  terwujud dengan menapaki kampus tersebut. Aku berasal dari salah satu Kab. di Bali yang tidak begitu terkenal seperti kab. Denpasar yg sering dipublikasikan di media cetak maupun elektronik, kab. itu bernama Jembrana.. Sedangkan dia berasal dari salah satu Kabupaten di Jawa Barat, tepatnya sebuah Kab. yang bernama Ciamis..

Perpustakaan di kampus kamilah yg pertama kali menjadi saksi bisu bagaimana aku dan dia berkomunikasi. Berawal dari berkenalan nama, asal, dan pertanyaan lain yg pada umumnya ditanyakan kebanyakan org pertama kali saat berkenalan.  Saat berkenalan biasa saja, seperti berkenalan dgn org2 lainnya..tidak ada getaran, perasaan aneh, ataupun kata org yg sudah tdk asing lag i"cinta pada pandangan pertama" ...karena dalam kamus hidupku ga pernah mengenal cinta pada pandangan pertama..

Perjalanan cinta kami tidak langsung berjalan mulus, karena banyak yang harus kami lewati terlebih dahulu sebelum bersatu pada Mei 2009. Ketika kami masih duduk di bangku kuliah, aku dan dia sering dalam satu kelompok yg sama, baik dalam tugas kuliah ataupun praktikum2 lain. Tapi, hal tersebut tidak berarti membuat kami selalu berkomunikasi, karena meskipun dalam kelas dan kelompok yg sama aku dan dia jangankan setiap hari berkomunikasi, seminggu hanya  sekali saja berkomunikasi pun belum tentu..

Ketika ada tugas kelompok untuk membuat makalah, ada pembagian tugas untuk masing2 anggota kelompok kami. Dia mendapat tugas untuk mengetik apa yg telah kelompok kami susun, untuk menjadi sebuah makalah yang siap untuk di presentasikan dan didiskusikan dihadapan dosen dan teman2 kami di kelas. Siang hari tepat sekitar jm 12, aku dan seorang teman perempuan menghampiri asrama "DIA" yg terletak di belakang kampus kami, tidak terlalu jauh, mungkin sekitar 100an meter. Menginjak Jam 12.30 siang, mata kuliah untuk makalah itu siap dimulai...betapa kagetnya, ternyata dari bibir dosen mata kuliah tersebut, kelompok kamilah yg dipanggil pertama kali untuk maju mempresentasikan makalah kami...tak dinyana, setelah ku baca2 semua isi makalah betapa terkejutnya aku. Pikiran, perasaan campur aduk, panik, mangkel, kesel, mau marah, kapada Dia. Ya  ampun, kenapa makalah ini jadi hancur, ga karuan isinya, kalimat dari berbagai paragraf campur aduk antara satu dgn yang lain...Huft.....!!!.Setelah kami selesai presentasi barulah kemarahanku ku ungkapkan semua padanya, dengan kalimat pedas, dia hanya berkata"Iya, Maaf"...pikirku.."Ya sudahlah toh kami sudah selesai presentasi, toh juga tidak terlalu mengecewakan karena mndapat tepukan tangan dr dosen dan teman2 kami...

Kekesalanku padanya tidak sampai disana saja, tiap kami dipertemukan di kelompok ataupun diskusi kelas, aku selalu berdebat dgn argumen kami masing2, dalam hatiku" Ya ampun nih cow bener2, ga mau ngalah" benci....benci...benci..benci..hanya kata2 itu yg membekas di hatiku..dikelas pun aku tak pernah mnyapa ataupun mau menatapnya, karena hanya perasaan bencilah yang saat itu berkecamuk di hati...

tidak pernah terpikir ataupun terbayang sebelumnya di otakku..mungkin ini awal aku mngenal dia lebih jauh..kami sering dipersatukan untuk kegiatan2 dikampus kami sepeti workshop, seminar atau yg lainnya..dia mnjadi ketua panitia dan aku sekretarisnya...minta tanda tangan, rapat itulah makanan yg trhidang saat kegiatan tersebut akan terlaksana...tapi tetap saja, perasaan "benci" itu masih tertanam di prasaanku.. Suatu hari kami mndapat tugas dari kampus harus mengadakan penyuluhan dengan terjun langsung ke masyarakat, baik di sekolah2 maupun ke warga2 desa... ya ampun, ternyata kami juga dalam 1 kelompok...huft!!!mungkin sudah takdir hal ini harus aku lalui..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline