Lihat ke Halaman Asli

Uci Anwar

Penulis

Nge-Jazz di Pinggir Jalan

Diperbarui: 12 Januari 2020   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Pribadi

Seorang pria menyeruak dari arah penonton. Yohanes Gondo, masih menggunakan celana pendek olahraga. Keringatnya masih belum kering. 

Murid master Jazz Bubi Chen ini, kemudian duduk meletakkan dompet dan telepon genggamnya di bawah piano, menggantikan permainan seorang temannya. 

Foto Pribadi

Dari jari-jari lembutnya, berpadu dengan permainan alat musik lain dari teman-temannya, mengalun harmonis "Yarbird Suite" karya Jhon Coltrane dan "Solar" milik Miles Davis.

Foto Pribadi

Foto Pribadi

Minggu Pagi tenang, 12 Januari 2020, trotoar depan Universitas Atmajaya, kawasan car free day (CFD) Jakarta,  area ini sontak menjadi area jazz. Beberapa penikmat begitu asyik meresapinya. Sebagian duduk di semen pembatas jalan, sebagian lagi berdiri.  

Dodi, karyawan sebuah perusahaan swasta yang bergedung di seberang universitas, tampak asyik menggoyang-goyangkan air mineral di tangannya, mengikuti goyang badannya dalam ketukan jazz dalam irama instrumentalia. 

Dia membiarkan istrinya yang masih lari, menyusuri sepanjang jalan CFD . Istrinya tahu, Dodi pasti ada di depan pentas musik "Jazz on The Street ,"

Foto Pribadi

"Memang dari rumah, setelah lari 5 km, saya niatkan nonton ini. Sengaja saya ambil jalur di seberang, menuju arah Bunderan HI, lalu puter balik ke Atmajaya,  biar berakhir disini. Pendinginan olahraga pakai musik Jazz, " katanya sambil tertawa.

Sebelumnya pria yang suka bernyanyi ini sempat kaget. "Saya tadi sempet kaget, ada banyak Satpol PP datang. Saya kira mau dibubarin (pertunjukan musik)," ujar Dodi.  

Foto Pribadi

Ia kemudian bernafas lega. Karena ternyata rombongan tersebut adalah rombongan Walikota Jakarta Selatan, Marullah Matali, Lc, M.Ag. Marullah yang bersepeda pagi itu sengaja berhenti di sisi trotoar, untuk menikmati jazz ini.

Foto Pribadi

Foto Pribadi

"Musik siapa sih yang tidak suka. Sifatnya egaliter. Adanya pertunjukan pertunjukan seperti ini, bagus untuk masyarkat sejenak refreshing. Di beberapa titik CFD ini,  selain grup musik ini, ada beberapa lagi" jelas Marulllah.

Para pemain jazz yang mengenali Marullah, mendaulatnya untuk bergabung sebagai penyanyi. Namun Marullah menolak. Dia lebih memilih menikmati alunan musik jazz sambil berdiri di sana. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline