Lihat ke Halaman Asli

Uchy Ningsih

Uci Ningsih

Mahasiswa KKN RDR 77 Kelompok 124 Mengadakan Bimbel Gratis di Kelurahan Jerakah

Diperbarui: 18 November 2021   08:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi


 Sudah sering kita jumpai fenomena kesulitan belajar di era pandemic Covid 19, banyak anak-anak yang kesulitan dalam memahami pelajaran pada saat sekolah online dan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Kesulitannya adalah anak-anak tidak paham dengan sub-sub atau materi baru yang diberikan oleh guru dalam bentuk tugas, sehingga indikator pembelajaran sulit memenuhi target, banyak anak-anak yang kesulitan dalam mengakses sumber belajar, kurangnya motivasi untuk belajar, kurangnya bimbingan belajar dari guru dan banyak pula sistem belajar yang membuat anak-anak menjadi bosan.  

Ini semua disebabkan pembelajaran secara daring, sehingga terjadinya jarak antara guru dan yang bukan hanya sekedar tempat, akan tetapi hubungan psikologis antara seorang siswa dan guru pun tidak bisa terbentuk. Sehingga hal ini membentuk atau menyebabkan ikatan emosional tidak terjalin dengan harmonis pada pembelajran daring.

Maka hal ini membuat tim KKN RDR 77 kelompok 124 Unniversitas Islam Negeri Walisongo 2021 mencoba mengatasi hal tersebut dengan melakukan asasmen dengan cara mengajak anak-anak SD untuk ikut serta dalam kegiatan bimbel. Lokasi untuk pelaksanaan bimbel yaitu di rumah dinas kelurahan karena tempat ini berdekatan dengan kantor kelurahan Jerakah. 

Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan oleh tim KKN kelompok 124 Kelurahan Jerakah ditemukan mata pelajaran yang menjadi kendala siswa SD di kelurahan Jerakah. Sebelumnya tim KKN RDR 77 kelompok 124 membuka tempat bimbingan belajar (bimbel) hanya untuk anak SD saja, namun ketika melihat anak-anak disekitar kelurahan Jerakah juga membutuhkan bimbingan untuk belajar akhirnya tim KKN mengajak anak-anak disekitar kelurahan Jerakah untuk berpartisipasi dalam kegiatan bimbingan belajar (bimbel).

Melalui kegiatan bimbel tersebut, kita dapat mengidentifikasi kekurangan yang ada pada peserta didik, diantaranya mereka masih ada yang belum mengenal huruf, belum dapat membaca dan menghitung padahal sewajarnya anak usia SD sudah bisa memmbaca dan menulis. Upaya bimbingan telah kami lakukan dengan berusaha sebaik mungkin dengan melakukan pendampingan belajar secara personal, dengan upaya itu diharapkan dapat sedikit membantu kesulitan yang di alami peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline