Lihat ke Halaman Asli

Uchan dug

Mahasiswa Pascasarjana UIN Banten

Penyebab Rating Paslon Naik Turun

Diperbarui: 21 Maret 2019   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dictio.id

PERTARUNGAN HEBAT ANTARA KEDUA PASLON CAPRES CAWAPRES2019

Kedua pasangan capres dan cawapres adalah putra terbaik yang dimiliki Indonesia. Kedua pasangan itu, tentu mempunyai elaktibilitas yang luar biasa. Sehingga banyak sekali masyarakat yang kebingungan untuk memilih siapa yang pantas untuk memimpin negara ini. Dibalik itu, tentu paslon nomer urut satu sudah memimpin negara indonesia satu periode, dan masyarakat sudah mempunyai penilaian terhadap paslon nomer urut satu.

Banyak masyarakat pula yang menyatakan dua periode dan banyak pula yang mengatakan ganti presiden, dari hasil penilain tersebut. hal ini dimanfaatkan untuk menjadikan propaganda dari pada paslon dari nomer urut satu atau pun dua, karena tentunya kedua paslon ini ingin memenangkan kontestasi politik dalam pesta demokrasi tahun 2019. 

Diera teknologi yang semakin berkembang, tentunya membuat hal remeh temeh informasi sangat mudah diterima oleh masyarakat, hal ini memudahkan propaganda untuk menggerus isu-isu terhangat untuk bagaimana bisa meningkatkan elaktibilitas masing-masing paslon yang didukungnya.

tentu menjadi sangat sulit sekali memprediksi siapa yang paling tinggi elaktabilitas dari kedua paslon. walaupun banayk sekali tim survei yang dikerahkan dari masing-masing paslon untuk mengetahui sudah sejauh mana kinerja mereka dimata masyrakat. Namun hasilnya tidak konstan, selalu ada pergeseran saja dari hari kehari samapai mendekati tanggal genderang pemilihan dibunyikan.

indonesia2050.info

kenapa reting elaktibilitas dari kedua paslon naik turun? 

karena peperangan masih belum selesai, propaganda yang dibangun dari masing-masing paslon terus mulai di publikasikan, membuat masyarakat kebingungan. Ketika paslon nomer satu meluncurkan strategi dengan sekilas masyarakat percaya dengan nomer urut satu begitu pula dengan nomor urut dua.

karena masyarakat menengah bawah masih belum benar-benar percaya kepada kedua nya, dibalik itu semua tentu efek dari informasi yang secara mudah diterima oleh masyarakat. Apalagi sekarang sudah marak di perbincangkan bahwa hoax sudah menyebar, tentu nya hal ini menjadi pertimbangan khusus bagi masyarakat.

Sebelum hoax bisa dibedakan secara mudah oleh masyarakat, naik turun reting elektibilitas paslon akan terus DINAMIS, dan terus membingungkan masyarakat, dengan hal ini pun kedua paslon selalu melakuakan blusukan dan eksisensi agar namanya semakin tinggi. dan hal ini menjadi satu tanda merah bagi masyarakat. Adanya pemilihan seperti ini hanya membuat para paslon hanya disibukan eksistialisme saja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline