Lihat ke Halaman Asli

Arsad Rahim Ali

Perencana Pembangunan Daerah

Perkawinan Dini dan Tingginya Prevalensi Stunting di Sulbar?

Diperbarui: 10 Januari 2025   16:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Data Bappeda Sulawesi Barat 

Apakah PUS Dibawah Umur Penghambat  Penurunan Prevalensi Stunting di Sulawesi Barat?

------------

Mengutib berita dari medcom.id, "Angka Pernikahan Dini di Sulbar Mencapai 11,70%. 15 April 2023.

"Angka pernikahan dini di Sulbar mencapai 11,70 persen atau berada pada posisi ke delapan dari seluruh Provinsi di Indonesia dan menjadi penghambat dalam upaya menekan stunting," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Sulbar (Bappeda) Provinsi Sulbar, Junda Maulana, di Mamuju, Jumat, 14 April 2023.

Dari pernyataan tersebut saya mencoba melakukan kajian sederhana berdasarkan data per kabupaten di Sulawesi Barat berupa data Jumlah PUS dibawah umur tahun 2022 dengan Prevalensi stunting di Sulawesi Barat tahun 2023. Kajian ini bertujuan  untuk menganalisis hubungan antara jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di bawah umur dengan prevalensi stunting.

Model regresi yang digunakan menunjukkan nilai R Kuadrat (R) sebesar 0,15, yang mengindikasikan bahwa model ini hanya mampu menjelaskan 15% dari variabilitas prevalensi stunting berdasarkan jumlah PUS di bawah umur. Nilai Significance F sebesar 0,44 menunjukkan bahwa model regresi secara keseluruhan tidak signifikan, mengindikasikan bahwa tidak ada bukti kuat bahwa model memiliki hubungan bermakna dengan prevalensi stunting.

Koefisien konstanta (intercept) dari model regresi sebesar 33,97306 menunjukkan bahwa ketika jumlah PUS di bawah umur adalah nol, prevalensi stunting diprediksi berada pada nilai sekitar 33,97306, dengan p-value sebesar 0,001123 yang menunjukkan signifikansi statistik. Namun, koefisien variabel independen (jumlah PUS di bawah umur) sebesar -0,00033 menunjukkan adanya hubungan negatif yang sangat kecil dengan prevalensi stunting, dan nilai p-value sebesar 0,442863 menunjukkan bahwa hubungan ini tidak signifikan secara statistik.

Dengan demikian, tidak ada cukup bukti untuk menyatakan bahwa jumlah PUS di bawah umur secara signifikan mempengaruhi prevalensi stunting dalam model ini. Atau dengan kata lain bahwa pernyataan Kepala Bappeda Sulawesi Barat "Angka pernikahan dini di Sulbar mencapai 11,70 persen menjadi penghambat dalam upaya menekan stunting," Secara statistika tidak terbukti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline