Entah apa Tuhan yang ada dalam pikiranku ini, bayangannya selalu menghantui tetapi tidak membuat takut. Pagi, siang, sore, dan malam sedotan hormon kegelisahan mencair menjadi sebuah raga yang sedang dibentuk ketakutan hanyalah semata untuk memperkuat jalan pikiran yang tak sempat berbaur dengan keindahan.
28 Januari 2013, siang hari jadi saksi abadinya rahim seorang wanita yang membengkak seperti bangkai manusia yang terendam air. Resah menjadi seorang ayah bukan tak mau untuk merubah, namun kelaparan menjadi bekal untuk terciptanya kekalan jantung dan duri yang menusuk. Angin yang berhembus kencang melalui selah-selah jendela kaca tak bisa mendinginkan kebusukan.
Oh Tuhan, bantu aku menjadi laki-laki dan manusia setangguh malaikat yang bersayap. pukulan menghantam sel-sel otak kiri bersitegang dengan urat-urat otot yang tak kunjung usai meraup muka yang penuh gejolak cinta.
Bandung, 28 Januari 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H