Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Ubaidillah

MAHASISWA IAIN JEMBER

Hubungan Agama dan Pancasila

Diperbarui: 24 Maret 2020   19:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Negara Republik Indonesia lahir dan tegak berdiri sebagai hasil perjuangan seluruh golongan rakyat indonesia dengan penuh pengorbanan harta, mata dan para pahlawan dan syuhada kita.

Atas dasar keseopakatan para pembentuk negara bahwa Negara Republik indonesia berdasarkan atas pancasila seperti termuat dalam pembukaan Undang-undang dasar 1945. 

Pancasila itu merupakan lima gagasan dasar atau serangkaian lima asas bernegara di Indonesia. Bernegara adalah membimbing, membangun, mempertahankan dan mengembangkan negara. 

Bernegara adalah kebijaksanaan untung meng organisasikan masyrakat negara untuk mencapai tujuan negara sebagaimana dimaksudkan dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat, yaitu melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dan untuk memajukan kejsejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Pancasila, ideologi dan falsafah negara merupakan hasil peerenungan dan pemikiran yang mendalam manusia Indonesia, sedangkan agama berasal dan bersumber dari Allah tuhan Yang Maha Esa untuk menjadi pedoman hidup manusia, termasuk manusia Indonesia

Walaupun Negara Republik Indonesia berdasarkan pancasila di mana sila pertamanya ketuhanan yang maha esa, tidak berarti bahwa negara indonesia adalah negara teokrasi atau negara berdasarkan atas suatu agama tertentu. Sebalaiknya dengan sila pertama pancasila ini, negara kita bukan negara sekuler. Di negara sekuler, agama terpisah dari negara, negara tidak campur tangan dalam masalah agama.

Dalam negara pancasila, negara mempunyai peranan penting dalam pembangunan sektor agama dan sebaliknya juga agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan bangsa dan negara.

Sebagai bangsa yang beragama, kita mengkehendaki dan berkeinginan dalam rangka dalam melaksanakan dan mengamalkan nilai-nilai luhur pancasila, agar nilai-nilai luhur pancasila, agar nilai-nilai agama (khususnya nilai nilai dienul islam) benar-benar dapat menjiwai kehidupan kita, dihayati dan diamalkan oleh masyarakat dan insan pancasila sebagai manifestasi dan pencerminan taqwanya kepada  Tuhan Yang Maha Esa.

Sungguh tepat kebijakan pemerintah bahwa pancasila tidak akan diagamakan dan agama tidak akan dipancasilakan. Tetapi menjabarkan secara terperinci rumusan kebijaksanaan tersebut tidaklah mudah. 

Sesungguhnya salah satu masalah besar bagi bangsa indonesia zaman ini ialah bagaimana memproporsionalisasikan panasila dan agama sehingga benar-benar terbukti bahwa di dalam negara dan masyarakat berpancasila ini, agama dapat di amalkan lebih baik dan sebaliknya ummat beragama di negara ini merupakan tulang punggung ideologi nasional indonesia

Pancasila dan UUD 1945 merupakan satu kesatuan bukan dua hal yang berdiri sendiri . Oleh karena itu perlu dipertimbangkan apakah tidak sebaiknya kita mengucapkan / menulis : "pancasila menurut UUD 1945 bukan pancasila dan UUD 1945"pancasila tidak diberi makna yang berbeda dengan UUD 1945.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline