Lihat ke Halaman Asli

Ubai74 Dillah

Mahasiswa Pertanian Universitas Jember

Mahasiswa UNEJ Menciptakan Inovasi Pupuk Hayati Ramah Lingkungan dengan Memanfaatkan Limbah Buah, Sayur, dan Air Leri

Diperbarui: 12 Oktober 2023   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Lima mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Jember Ubaidillah, Anjar Maharani, Wardatul Jannah, Vina Yunitaria dan Woulden Hood Sihotang yang dibimbing oleh dosen pembimbing dosen Indah Ibana S.P, M.Si. berhasil menciptakan pupuk hayati yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman.

JAKATIK sebutan dari produk mereka memiliki beberapa keunggulan yaituAdapun manfaat dari produk kami yaitu dapat meningkatkan ketersediaan hara, membantu penyerapan nutrisi, memperpanjang umur tanaman,solusi kerdil tanaman, mempercepat pertumbuhan, meningkatkan produktivitas hasil panen, efisiensi penggunaan pupuk anorganik 

Jika dibandingkan dengan produk lain, produk jakatik memiliki keunggulan dari segi harga maupun kandungan Selain itu, produk kami juga telah teruji secara laboratorium di CDAST UNEJ. Namun, karena jakatik merupakan produk yang baru dirintis, sehingga usaha JAKATIK masih dalam skala mikro.

Penggunaan pupuk dan pestisida yang biasa digunakan adalah pupuk dan pestisida anorganik yang memiliki efek samping tidak ramah lingkungan dan harganya mahal. Oleh karena itu, pupuk yang dianjurkan adalah pupuk organik dengan memanfaatkan bahan-bahan alami karena dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah serta ramah lingkungan.

Jakatik hadir dengan 2 bahan baku utama yang terdiri dari 75% probiotik yang berasal dari limbah buah dan sayur dan jakaba yang berasal dari air leri. Sedangkan Jakaba merupakan (jamur keberuntungan abadi yang berasal dari fermentasi air leri) sedangkan probiotik yaitu bahan yang mengandung mikroorganisme efektif dan berasal dari limbah buah serta sayur. Sehingga, kedua bahan tersebut dikombinasikan dan menghasilkan formulasi terbaik Jakatik.

"Pupuk Jakatik merupakan Inovasi dari limbah air leri dan buah yang telah diuji dan diharapkan menjadi suksesor pertanian berkelanjutan" ucap Ubaidillah, mahasiswa Agronomi selaku tim dari penelitian ini.

Berdasarkan Hasil penelitian yang dilakukan, pupuk Jakatik memiliki kadar unsur hara yang telah sesuai dengan Standar Permentan No.70/Permentan/SR.140/10/2011. Didapatkan dosis rekomendasi Jakatik yang tepat yaitu 5 Liter Jakatik/ha yang menunjukkan bahwa dengan perlakuan dosis tersebut mampu memberikan respon setara dengan pemberian pupuk anorganik rekomendasi dan mampu meningkatkan tinggi tanaman sebesar 34%, jumlah daun sebesar 45,79% dan luas daun sebesar 35,98% dibandingkan tanpa menggunakan pupuk. Pupuk Jakatik dapat direkomendasikan pada masyarakat khususnya petani karena ramah lingkungan, kandungan unsur hara yang kompleks, praktis, bahan utama pembuatan pupuk mudah didapatkan dan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh SNI dan Permentan, sehingga memungkinkan untuk dijual di pasaran.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline