Lihat ke Halaman Asli

Marchel

Unit Kegiatan Mahasiswa Atma Jaya Yogyakarta

UKM Selam Atma Jaya Mengulik Potensi Biota laut Underwater Macro Photography di Perairan Tulamben, Bali

Diperbarui: 10 Juni 2020   05:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggota Selam Atma Jaya Selfie bersama Ikan buntal (Pufferfish) | UAJY DIVING CLUB

Selain mencetak penyelam - penyelam muda yang handal, salah satu visi UKM UAJY yaitu "Scientific" yakni Unit Selam Atma Jaya Yogyakarta berperan dalam dunia penelitian bawah air.

Tidak hanya sekedar melihat dan menikmati indahnya laut namun ikut ambil peran dalam berkembangnya ilmu pengetahuan di Indonesia dengan cara melakukan Ekspedisi menemukan spot diving sehingga dapat dipromosikan atau melakukan kajian ilmiah mengenai biota laut seperti karang, ikan dan jenis biota laut lainnya. 

Penelitian yang dilakukan pada bulan Januari akhir  sampai Februari merupakan realisasi program kerja tahunan kami, Kajian penelitian kali ini mengenai keanekaragaman biota laut "Underwater Macro Photography"  di Perairan Tulamben, Bali. 

Indonesia terletak pada pusat segitiga karang dunia "The Coral Triangle" dengan berbagai biota laut sehingga Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman hayati laut yang sangat tinggi. Hal ini membuat Wisata Bahari khususnya wisata selam dan snorkling Indonesia sangat diminati oleh wisatawan lokal maupun Internasional. 

Lokasi yang kita pilih berada di Desa Tulamben yang berada di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Dive spot ini salah satu destinasi wisata bahari khususnya wisata selam dan snorkling di Pulau Bali. 

Data yang kita dapatkan rata-- rata wisatawan yang datang ke Tulamben pada tahun 2012 -- 2014 mencapai 94.253 wisatawan, kondisi ini menjadikan pariwisata menjadi penunjang utama perekonomian masyarakat lokal di Desa Tulamben. Selain keindahahan pemandangan bawah lautnya para penyelam juga mengunjungi dive spot ini untuk mencari objek Macro photography (biota laut benthos).

Salah satu Nudibranchia (Nembrotha lineolata) UAJY DIVING CLUB

Tahap pertama melakukan penelitian kita harus menetukan metode penelitian agar data yang dihasilkan tidak bias. Karena kajian yang ingin kita ketahui yakni keanekaragaman kita memilih melakukan metode jelajah/direct searching untuk mengamati biota laut berukuran kecil, sebanyak 6 titik lokasi pengamatan yang kita pilih untuk mewakili kajian penelitian yakni USAT Liberty Wreck, Slope Kapal, Coral Garden, Seraya, Melasti Point, dan Drop off. 

Dari hasil pengamatan famili yang paling banyak didapat adalah famili nudibranchia, sebayak 56 individu yang terdiri dari 32 spesies. Selain nudibranchia biota laut yang kita temui adalah harlequinn shrimp, penyu sisik, lion fish, ikan badut, ikan bumphead, dan ikan kerapu. 

Kegiatan pengamatan biota laut yang dilakukan oleh para anggota selam Atma Jaya Yogyakarta diharapkan memberikan informasi terkait potensi Underwater macro photography di Tulamben (Bali), tidak hanya keindahan pemandangan laut saja yang dicari oleh wisatawan ternyata biota laut juga memiliki potensi wisata tersendiri. 

Selain itu data dihasilkan dapat dijadikan data awal untuk melakukan monitoring biota laut, karena tidak dapat dipungkiri kegiatan manusia yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan habitat biota laut itu sendiri. 

Kita mendorong wisatawan khususnya wisata diving dan snorkling bijak dalam berwisata, wisatawan diving juga bisa ambil peran dalam melakukan monitoring biota laut atau sekarang lebih dikenal dengan istilah "Citizen Science" sehingga jika suatu populasi jenis biota laut menurun, bisa dijadikan tolak ukur Dive operator atau pemangku kebijakan mengambil kebijakan.  Berikut adalah foto - foto keindahan biota laut Tulamben, Bali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline