Seorang kepala sekolah adalah "Bapak" untuk semua stake holder di sekolah...Harusnya bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada semua penghuni sekolah, termasuk kami para pengajar. Kepala sekolah yang baru sekarang ini begitusangat antusias dengan pembangunan sarana fisik sekolah. banyak bangunan baru yang mentereng...banyak sarana dan prasarana yang dilengkapi dan diperbaharui...bagus memang..terlihat "gaya" terlihat wah dari luar...tetapi di satu sisi beliau melupakan kesejahteraan para bawahannya....muni nelangsa jadinya...huhuhu...Para honorer sudah hampir 2 bulan tidak digaji, dengan alasan BOS belum cair, tetapi pengajuan bangunan jalan terus. padahal kan yang namanya kebijakan tidak harus sama dengan sekolah lain. Itu kan bagaimana pinter-pinternya kepala sekolah mengelola keuanga yang ada. Berbagai administrasi kurikulumpun telat dibayarkan...alasannya sama.... :(
Ketika kami mengajukan pertanyaan dan menyampaikan kegelisahan kami dengan kondisi ini...kenapa kata-kata yang tidak nyaman yang harus keluardari seorang Bapak..??? "LKalo tidak betah silahkan mengundurkan diri"... Huft...inikah kasih sayang seorang Bapak pada anak-anaknya...kecewa jadinya...salahkah kami menuntut hak kami pak..??? sedangkan dana taktis itu setiap saat digunakan untuk keperluan rapat diluar...
Semua kebijakan Bapak membuat kami menjadi apatis...membuat kami berasa membentur tembok. Kami tidak menuntut banyak...kami tidak bermaksud menggonjangkan kenyamanan bapak...kami hanya ingin menuntut hak kami...itu sudah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H