Lihat ke Halaman Asli

Review Buku "Berdamai dengan Takdir"

Diperbarui: 17 Juni 2021   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Nama Buku : Berdamai dengan Takdir

yang ditulis oleh : Sony Adams.

Buku ini berisi : 272 halaman

ISBN : 978-623-244-035-7

Harga P.jawa : Rp. 55.500,00

Penerbit :

Penerbit: Psikologi Corner

Saya terbawa kegembiraan campur haru dengan buku ini karena tidak membosankan untuk dibaca. Awalnya, saya mengira buku ini hanya berisi omong kosong belaka dan tidak bermakna. Tetapi setelah saya mencoba untuk menyelesaikan membaca, buku ini ternyata cukup mengubah cara berfikir pola negatif ke hal positif kepada si pembaca. Kata-kata yang dikemas dalam buku ini juga sangat mudah dijangkau, tetapi walaupun begitu, setiap kata yang ditulis mengandung arti tersendiri. Dalam bukunya, Sony Adams menjabarkan beberapa cara untuk bisa menerima kenyataan yang ada dengan tidak mengeluh, terus berusaha dan berdo'a.

Buku yang saya baca di atas menjelaskan bagaimana kita bisa menganggap stres dan masalah berfokus pada diri sendiri. Sony Adams dalam bukunya menulis bahwa kita hidup tidak perlu membuktikan siapa kita atau apa kehebatan yang kita miliki kepada orang lain. Kita hanya perlu untuk fokus terhadap diri sendiri dan mengembangkan kapasitas yang ada dalam diri kita. Penulis mengajak pembaca untuk menghadapi segala hal terkait takdir secara sederhana dan lapang dada. Dari hal ini saya belajar untuk lebih bisa fokus pada pengembangan diri saya sendiri dan pilihan hidup saya serta tidak fokus pada pilihan hidup orang lain. Bisa dibilang, buku ini cukup mengubah cara pandang saya terhadap kehidupan, emosional, masalah dan juga relasi dengan sesama.

Buku ini cukup lengkap, semua pertanyaan yang ada di kepala anda atau pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan semuanya kebanyakan hampir dijawab dalam buku ini. Juga lengkap dengan kutipan-kutipan tajam yang akan berhasil  membuat kita dan membuka mata kita tentang bagaimana takdir itu berproses.

Ingatlah bahwa antara dua relung kesengsaraan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline