Lihat ke Halaman Asli

Tyur Muthia Wardha Viani

Mahasiswa S1 Teknologi Sains Data/Ketua UKM Kepenedudukan Universitas Airlangga/Universitas Airlangga

Rumah Kita Bersama

Diperbarui: 6 Juni 2022   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulih Bersama. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

‘I believe that everyone has the right to safe, decent, affordable housing’

Sudah mendengar banyak isu terkait habitat manusia di Indonesia? Atau kabar buruk terkait habitat for humanity? Masih dipertahankan kah jika hal itu sudah tidak asing di telinga kita? Sampai kapan akan terus seperti itu? Bukankah kita sama-sama mahluk hidup yang tinggal di bumi untuk saling menjaga kelestariannya?

Perlu kalian ketahui nih, tanggal 2 Oktober adalah World Habitat Day yang sudah ditetapkan oleh PBB sejak tahun 1985. Pertama kalinya peringatan Hari Habitat Sedunia dirayakan pada tahun 1986 di Nairobi dengan tema ‘Rumah adalah hak saya (Shelter is my right)’. Tahun-tahun berikutnya Hari Habitat Sedunia diselenggarakan dengan tema yang berbeda-beda. 

Indonesia pernah dua kali menjadi pusat penyelenggaraan hari habitat, yaitu tahun 1989 dengan tema ‘Rumah, Kesehatan, dan Keluarga’ dan tahun 2005 dengan tema ‘Tujuan Pengembangan Milenium (MDG) dan Kota’. Meski tidak selalu menjadi pusat kegiatan tetapi peringatan Hari Habitat selalu diselenggarakan di Indonesia. 

Tahun 2008 diselenggarakan di Denpasar, Bali dan tahun 2009 ini diselenggarakan di Palembang. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon pada Hari Habitat Sedunia 2016 mengungkapkan ‘Pada Hari Habitat Dunia, saya mendesak pemerintah pusat dan daerah, perencanaan kota dan masyarakat di mana-mana untuk menjaga ‘Perumahan sebagai inti’. Menjamin martabat dan kesempatan bagi semua tergantung pada orang yang memiliki akses ke perumahan yang terjangkau dan memadai. 

Saya berharap untuk sukses Habitat III Conference yang akan membantu kami untuk memajukan agenda pembangunan berkelanjutan kami untuk kepentingan seluruh umat manusia.’

Tujuan dengan tema penyelenggaraan Hari Habitat Sedunia yang tidak lain adalah untuk menyadarkan seluruh manusia di dunia agar memiliki rasa sayang kepada habitatnya serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebutuhan akan hunian yang terjangkau bagi semua orang. 

Perlu kalian ketahui juga, dibentuknya Hari Habitat Sedunia tidak asal bentuk aja loh, melainkan memiliki tujuan khusus yang sangat bermanfaat bagi bumi kita kedepannya.

Tujuan dibentuknya Hari Habitat Sedunia untuk merefleksikan keadaan perkotaan dan pemenuhan dasar untuk memiliki tempat  tinggal yang memadai. Selain tujuan pembentukannya, ada tujuan khusus yakni agar diselenggarakan peringatan Hari Habitat Sedunia diantaranya adalah 

  • Untuk meningkatkan kesadaran tentang perlunya perumahan yang terjangkau untuk semua di daerah perkotaan dan kota-kota. Akses ke perumahan yang layak merupakan tantangan global yang berkembang pesat dengan urbanisasi. Sekiat seperempat penduduk perkotaan dunia terus tinggal di pemukiman kumuh dan informal. 

  • Peningkatan jumlah penduduk kota, terutama kelompok miskin dan rentan (perempuan, migran, penyandang cacat dan HIV, tua, muda, dan LGBT) yang hidup dalam kondisi sulit, menangani perumahan mereka perlu informal, kurang akses terhadap layanan dasar dan ruang hidup, terisolasi dari mata pencaharian dan rentan terhadap penggusuran paksa atau tunawisma. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline