Lihat ke Halaman Asli

Efek Kupu-kupu Itu adalah Gol Landon Donovan

Diperbarui: 25 Mei 2020   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Landon Donovan (Sumber Gambar: fifa.com)

Istilah efek kupu-kupu pertama kali dipakai oleh matematikawan dan meteorolog asal Amerika Serikat, Edward Norton Lorentz, yang merujuk pada pemikiran bahwa sebuah kepakan sayap kupu-kupu di belantara hutan Amazon Brasil akan menjadi badai tornado di Texas beberapa bulan kemudian. 

Hal ini dapat diartikan juga dalam kehidupan sehari-hari bagaimaan hal kecil yang dilakukan pada saat ini atau di masa lalu akan menjadi hal yang besar di masa depan. 

Itu juga disampaikan dalam beberapa film Hollywood, seperti di film "1917" bagaimana sebuah surat mampu menghentikan sebuah perang besar, dan setidaknya berakibat terhadap selamatnya nyawa kurang lebih 1.600 tentara.

Dalam dunia sepakbola juga pernah terjadi efek kupu-kupu, diantaranya adalah di ajang Piala Konfederasi 2009 di Afrika Selatan yang merupakan "turnamen pemanasan" sebelum dimulainya Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, dan juga bagi beberapa pengamat dianggap sebagai ajang uji coba bola Piala Dunia yang bernama "Jabulani" yang merupakan produk sebuah perusahaan apparel asal Jerman. 

Dalam turnamen tersebut saya akan membahas tentang gol dari pemain Amerika Serikat, yaitu Landon Donovan sebagai efek kupu-kupu yang terjadi dalam turnamen ini. 

Amerika Serikat bercokol di Grup B bersama dengan Brasil sebagai juara Copa America 2007, Mesir yang merupakan juara Piala Afrika 2008, dan juga Italia yang berstatus sebagai juara Piala Dunia 2006. 

Amerika Serikat mengawali turnamen dengan kekalahan 1-3 dari Italia, dimana sebenarnya Amerika Serikat lebih dulu memimpin lewat penalti Landon Donovan, sebelum dibalas 3 gol lewat brace Giuseppe Rossi dan satu gol dari Daniele De Rossi. 

Pada pertandingan kedua Amerika Serikat kembali kalah dengan skor 0-3 dari Brasil, dan berada di posisi paling bawah dengan selisih gol (1-6) dan belum mendapatkan poin, dan secara berturut turut posisi klasemen adalah Brasil dengan 6 poin dengan selisih gol (7-3).

Kemudian peringkat kedua adalah Mesir dengan 3 poin dan selisih gol (4-4), dan Italia di peringkat ketiga dengan 3 poin dan selisih gil (3-2). Adapun tabel klasemen setelah pertandingan kedua adalah sebagai berikut:

tangkapan layar

Di atas kertas, Amerika Serikat memiliki kans yang sangat tipis untuk dapat lolos. Namun keajaiban terjadi, dimana pada pertandingan terakhir Brasil mengalahkan Italia dengan skor 3-0, dan Amerika Serikat juga mampu melumat Mesir dengan skor 3-0. Klasemen akhir Grup B pun menjadi seperti ini:
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline