Pandemi Covid-19 telah membuat banyak pemimpin negara harus berpikir keras untuk menghentikan rantai penularannya. Bahkan beberapa negara harus melakukn lockdown, bahkan negara tujuan umat Muslim di seluruh dunia, yaitu Arab Saudi sampai menyetop sementara ibadah umrah. Namun meskipun kebanyakan pemimpin dunia ikut panik dalam menangani penyebaran Covid-19, malah ada beberapa pemimpin negara yang melakukan tindakan Anti Mainstream, yaitu diantaranya:
1. Jair Bolsonaro (Presiden Brasil)
Brasil saat ini menjadi negara tertinggi dalam hal kasus Covid-19 di Amerika Selatan, dengan mencapai lebih dari 250 ribu kasus, dengan korban meninggal dunia lebih dari 17 ribu jiwa, atau peringkat keempat dunia mengalahkan Inggris dan Italia. Namun sang presiden dengan lantang menolak dilakukan pembatasan dan lockdown di negaranya, karena menilai pembatasan akan mematikan perekonomian di Brasil.
Di tengah penularan meningkat pesat, Bolsonaro berpendapat bahwa sebagian besar orang, termasuk dirinya sendiri, tidak perlu takut dengan virus tersebut. Bolsonaro yang juga merupakan purnawirawan Angkatan Darat Brasil ini bahkan sempat mengatakan apabila Covid-19 adalah "flu ringan" dan dia malah menyalahkan pers yang ditudingnya menyebarkan berita palsu untuk membuat para penduduk menjadi panik.
Banyak dikritik dan ditentang oleh warganya, terutama yang menjadi korban Covid-19, namun Bolsonaro tidak bergeming. Bahkan sejumlah pejabat di daerah juga menentang Bolsonaro, dan menganggap sang presiden tidak memiliki empati yang kuat.
Sejauh ini langkahnya dalam menghadapi pandemi Covid-19 adalah mendorong penggunaan obat malaria, klorokuin sebagai pengobatan Covid-19. Langkah itu mendapat dukungan dari menteri kesehatan interim barunya, Eduardo Pazuello.
2. Alexander Lukashenko (Presiden Belarusia)
Negara yang terletak diantara Polandia dan Rusia ini mempunyai presiden yang cukup unik, yaitu presiden yang berkuaa selama hampir 26 tahun. yaitu Alexander Lukashenko yang menolak untuk melakukan pembatasan sosial seperti yang disarankan oleh WHO. Bukan hanya itu saja, liga sepakbola Belarusia juga tidak dihentikan meskipun di tengah pandemi Covid-19.
Lukashenko bahkan menganjurkan para penduduknya untuk menenggak minuman keras Vodka, rajin melakukan olahraga hoki es dan melakukan banya (mandi sauna tradisional), supaya terhindar dari Covid-19. Padahal Belarusia sendiri tidak bebas dari Covid-19, bahkan sampai pada pertengahan bulan Mei ini sudah ada 179 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.