Sistem Sudden Death lewat Golden Goal adalah sistem dimana tim pertama yang mencetak gol di babak tambahan akan langsung menjadi pemenang, sehingga pertandingan tidak lagi dilanjutkan.
Sistem ini diresmikan oleh FIFA pada tahun 1993 dan berakhir pada tahun 2003, dan kemudian diganti dengan sistem Silver Goal yang merupakan sistem lama yang dipakai kembali. menerima banyak kritik dari pelaku sepakbola, akhirnya sistem "Kematian Mendadak" ini dikaji ulang, dan kemudian hanya bertahan selama 10 tahun dihapuskan, dan diganti.
Ada banyak tim yang sudah menjadi "tumbal" kematian mendadak ini,baik di kompetisi antar klub maupun antar negara.
Di even Piala Eropa atau sering disebut Euro, ada korelasi yang searah antara final even tersebut dengan sistem Sudden Death, dimana selama sistem tersebut dipakai, partai final Euro selalu memakan korban. Selama periode 1993-2003, telah digelar 2 even Euro, yaitu Euro 1996 inggris, dan Euro 2000 Belanda - Belgia. Korban tersebut tentu saja Runner Up pada kompetisi tersebut, yang diantaranya adalah:
1. Republik Ceko (Euro 1996)
Republik Ceko memulai partai perdana Euro 1996 dengan dikalahkan Jerman dengan skor 0-2 lewat gol yang dicetak oleh Christian Ziege dan Andreas Moeller.
Kemudian Ceko mengalahkan Italia dengan skor 2-1 lewat gol Pavel Nedved dan Radek Bejbl, dan pada partai terakhir bermain imbang dengan 3-3, dimana mencetak gol penyama kedudukan lewat Vladimir Smicer menjelang pertandingan berakhir.
Republik Ceko lolos ke babak perempatfinal setelah finish di peringkat kedua, dengan sama poin dengan Italia di peringkat ketiga (4 poin), meskipun kalah selisih gol dimana Ceko memiliki selisih gol -1 (5-6), sedangkan italia 0 (3-3), namun Ceko berhak lolos karena mengalahkan Italia pada pertemuan mereka.
Pada babak perempatfinal, Republik Ceko mengalahkan favorit juara, Portugal 1-0 lewat goal "chip" indah dari Karel Poborsky, dan kemudian menyingkirkan tim kuat lain, Perancis lewat adu penalti 6-5 setelah bermain imbang tanpa gol selama bermain 120 menit.
Republik Ceko mengalahlahkan Perancis setelah penembak keenam Perancis, Reynald Pedros gagal menaklukkan Petr kouba, meskipun sempat bergerak ke kiri gawang, namun tendangan Pedros ke tengah gawang masih bisa dipatahkan Kouba dengan kakinya.