Lihat ke Halaman Asli

911 Konspirasi AS

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mendukung teori konspirasi bahwa pemerintah AS adalah pihak yang merencanakan serangan 11 September 2001 sebagai alasan menyerang dunia Islam.

Mahathir, yang menentang keras peran pemerintah AS dalam pendudukan Irak dan Afghanistan, mengatakan bahwa serangan tersebut menjadi pencetus tuduhan terhadap umat muslim di seluruh dunia, bahkan membuat penumpang pesawat yang beragama Islam untuk menjalani "pemeriksaan yang memalukan" dan penahanan tanpa sebab.

"Serangan 9/11 memicu peperangan mengerikan terhadap ratusan dan ribuan muslim, menghancurkan Irak dan Afghanistan, dan membuat muslim menjadi musuh dari seluruh dunia.”

"Sangat jelas bahwa ada pihak yang mendapat keuntungan dari hal ini... temukan siapa yang mendapat keuntungannya dan saya percaya kita akan menemukan teroris yang sebenarnya," katanya di pembukaan acara konferensi internasional "9/11 Revisited - Seeking the Truth" yang diadakan oleh Perdana Global Peace Foundation (PGPF) di Putra World Centre.

Mahathir juga menunjukkan keyakinannya bahwa umat muslim Arab tidak mampu membuat rencana serangan simultan yang distrategikan dengan sangat matang yang meruntuhkan New York World Trade Center tersebut.

"Saya meminta maaf kepada warga Arab, tetapi merencanakan dan menjalankan operasi rumit seperti ini bukanlah sesuatu yang dapat mereka lakukan dengan baik," katanya.

"Warga Arab adalah pejuang yang tangguh di masa lalu, tetapi setelah pihak Barat berkuasa, mereka telah kehilangan keahlian mereka dalam berperang."

Dia juga mengingatkan bahwa umat Muslim Arab tidak pernah menang sekali pun dalam berperang melawan Israel, dan dalam hitungan tahun setelah Israel dibentuk, bahkan pasukan gabungan dari Mesir, Yordania, dan Suriah tidak mampu mengalahkan pasukan Israel.

"Pihak Arab sepertinya tidak pernah bisa merencanakan strategi dan strategi perang mereka cukup jelek. Mereka bukan orang-orang yang disiplin. Seseorang bahkan rela membocorkan rahasia demi uang, terdapat juga warga Arab yang bahkan rela membocorkan lokasi persembunyian pemimpin mereka," kata Mahathir.

"Mereka memang pemberani dan rela mati demi kepercayaan mereka, tetapi mereka tidak seperti anggota marinir Amerika yang merencanakan eksekusi Osama bin Laden... termasuk pelenyapan tubuh dari korban dan mereka sungguh brilian mengerjakannya," tambahnya.

Mahathir juga mengatakan, kejadian 11 September memerlukan latihan keras bertahun-tahun, perencanaan dan strategi yang rumit, dan pelaksanaan yang akurat dan disiplin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline