Lihat ke Halaman Asli

Apa Benar Nasi Padang Dibungkus Lebih Banyak Dibanding Makan di Tempat?

Diperbarui: 16 April 2019   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.nibble.id/jakarta/r/padang-merdeka-kota/p/nasi-padang-1

Nasi Padang memang masakan sejuta umat bahkan sudah dikenal di penjuru dunia. Masakan ini terkenal pedas dan bumbunya yang kuat membuat lidah seakan bergoyang ketika memakannya. Rendang, Kalio Dagiang, Dendeng, Usus Sapi (Tambunsu) dan Gulai Tunjang merupakan menu favorit yang sering dipesan pelanggan. Nasi Padang juga memiliki versi lainnya, yaitu Nasi Kapau. Meski serupa, namun Nasi Padang dan Nasi Kapau memiliki pembeda dari sisi menu dan tata cara hidangannya.

Jika kita sering langganan Nasi Padang, pernahkah kalian memperhatikan teknik penyajian nasi yang bersusun di atas satu pergelangan tangan? Hidangan yang disusun diatas tumpukan piring? Atau apakah kalian pernah memperhatikan kalau Nasi Padang itu nasinya lebih banyak ketika dibungkus dibandingkan dengan makan  di tempat?

Berikut adalah hal -- hal yang belum anda ketahui tentang Nasi Padang :

Pajangan makanan nasi padang disusun secara sistematis dan mementingkan estetika. Hal ini bertujuan agar menari pengunjung yang datang atau lalu lalang di depan rumah makan. Pajangan yang indah tersebut akan memunculkan awareness kepada siapapun yang melihatnya sehingga menimbulkan daya Tarik untuk mengunjungi nasi padang tersebut.

Nasi Padang atau Nasi Kapau memiliki perbedaan mendasar jika dilihat dari gulai dan tata penyajiannya. Nasi Padang disajikan sejajar dengan pandangan mata (eye level) bahkan sedikit lebih tinggi dibandingkan sajian Nasi Kapau yang warungnya tidak permanen dan disajikan lebih rendah dari pandangan mata kita. Gulai Kapau terdiri dari kol, nangka dan kacang panjang sedangkan nasi padang hanya gulai nangka + daun singkong saja.s

Sajian piring -- piring kecil di salah satu tangan pelayan melambangkan pelayan nasi padang mengutamakan efisisiensi kerja dan adanya unsur atraksi yag menambah daya Tarik pelayanan nasi padang.

Boombastis.com

Dibungkus lebih banyak jika dibandingkan dengan kita makan di tempat. Hal ini memiliki nilai sejarah yang cukup unik. Pasalnya, jaman penjajahan Belanda hanya kompeni dan elite yang mampu makan nasi padang di tempat. 

Maka, pemilik nasi padang memberikan subsidi kepada kaum buruh yang membeli nasi padang dengan dibungkus. Jadi, jatah nasi yang dibeli kompeni atau elite disubsidikan ke kaum buruh yang membungku nasi padang. 

Oleh sebab itu jika sekarang kita bungkus cenderung nasinya lebih banyak. Hal ini juga bertujuan bahwa nasi padang yang banyak ketika dibungkus juga dapat berbagi makanan dengan sanak atau sodara di rumah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline