Lihat ke Halaman Asli

Perlunya Layanan Pemerintah Berbasis Teknologi dan E-Government di Era Digital

Diperbarui: 27 Maret 2018   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ru.pngtree.com

Di awal tahun 2018, We Are Social sebuah agensi digital marketing sosial mengeluarkan laporan rutin tahunan mengenai data statistik era digital seluruh dunia termasuk Indonesia. Agensi yang berbasis di London ini sudah menjadi sebuah data rujukan langganan dalam melayani kliennya seperti Google, Linkedin, Adidas, dan perusahaan ternama lainnya dalam menentukan strategi pemasaran. Laporan tahunan yang diberikan We Are Social merupakan data hasil olahan yang dihimpun dari berbaga sumber seperti United Nation Census Bureau, Internetworldstats, eurostats, Government, media yang memiliki reputasi dan data sosial media ternama.

Data hasil olahan penulis dari We Are Social

Data di atas menampilkan pertumbuhan penduduk dan pengguna internet di Indonesia selama empat tahun terakhir yang terus meningkat. Ada 3 cluster yang mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia semakin tumbuh dalam penggunaan internet baik menggunakan smartphone ataupun desktop/PC, yaitu :

Pengguna internet masyarakat Indonesia naik 82% dari tahun 2015 hingga 2018 yaitu 72.7 juta menjadi 132.7 juta. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mulai meninggalkan cara konvensional dalam meningkatkan efisiensi waktu dan biaya dalam menjalankan aktivitasnya seperti pelayanan atau mencari informasi.

Pertumbuhan pengguna internet dengan menggunakan smartphone terus naik dari tahun ke tahun menunjukkan masyarakat menjadikan smartphone sebagai kebutuhan utama dalam mengakses informasi/berita. Mengingat smartphone merupakan perangkat yang multifungsi bisa digunakan sebagai alat komunikasi dan juga mencari informasi serta praktis dibawa kemana pun.

Internet dengan menggunakan desktop/PC cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun. Namun, jika dilihat pertumbuhan 2018 versus 2015, penggunaan internet menggunakan desktop/PC naik sebesar 5.5% atau dari 32.7 juta menjadi 34.5 juta.

Dapat disimpulkan dari data tersebut bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai mengarah ke era digital. Salah satu keuntungan masyarakat adalah bisa mengakses informasi mengenai perkembangan politik, ekonomi, kinerja pemerintah dan mengakses pelayanan publik. Apalagi di masa sekarang dengan mobilitas masyarakat yang tinggi pemerintah juga semakin dituntut untuk mengarah ke pelayanan berbasis digital. Ketersediaan informasi oleh pemerintah pada kenyataannya masih belum sesuai harapan masyarakat.

Terdapat peluang dan tantangan bagi pemerintah pusat maupun daerah setelah melihat pertumbuhan pengguna internet di Indonesia. Hal ini didukung oleh data hasil survei APJII.

apjii.com

Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa persentase masyarakat Indonesia masih rendah dalam mengakses informasi publik seperti administrasi, peraturan/undang-Undang, pelayanan dan pengaduan yaitu tidak lebih dari rata-rata 15%. Pertanyaannya, apakah angka tersebut disebabkan oleh rendahnya kesadaran pemerintah dalam melakukan inovasi berbasis teknologi atau rendahnya transparansi pemerintah dalam mengimplementasikan e-government. Hal ini berbanding terbalik dengan pemanfaatan internet untuk keperluan lainnya.

apjii.com

Ternyata, tingginya pertumbuhan Internet di Indonesia salah satunya disebabkan oleh besarnya pemanfaatan internet untuk keperluan gaya hidup. Sebesar 87,13% pengguna internet tersebut memanfaatkannya untuk keperluan sosial media. Seperti kita ketahui semua, sosial media memang menjadi favorit masyarakat dalam menyampaikan pesat untuk berkomunikasi dan berpendapat. Seperti Facebook, Twitter, Instagram, Whatsapp dan media sosial lainnya. Dengan melihat data di atas, ada 2 hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Produk pelayanan publik berbasis teknologi harus didorong dengan melakukan Inovasi. Untuk melihat peluang meningkatnya penggunaan internet masyarakat, pemerintah seharusnya mulai meninggalkan pelayanan konvensional yang terkenal dengan antri, lama dan berbelit-belit. Keuntungan inovasi berbasis teknologi bagi pemerintah adalah:

  • Efisiensi biaya dan waktu, misalkan pelayanan konvensional menggunakan ketas menjadi paperless dan durasi pelayanan menjadi ringkas,
  • Meningkatnya produktivitas, pelayanan yang meningkatkan output dan jumlah pengguna pelayanan,
  • Media promosi pemerintah, sebagai sarana mensosialisasikan kinerja dan program pemerintah,
  • Mengembalikan trust society. Dengan meningkatnyaindeks kepuasan masyarakat maka masyarakat menjadi percaya kepada pemerintah.

Sementara bagi masyarakat, keuntungan inovasi berbasis teknologi meliputi:

  • Menghemat biaya dan waktu, tidak perlu datang langsung ke tempat pelayanan,
  • Tidak perlu antri/tidak berbelit-belit, semua prosedur dan dokumen bisa diproses secara online,
  • Akses cepat dan tepat, adanya peringkasan prosedur konvensional karena sudah berbasis online,
  • Kepastian informasi. Informasi yang diberikan bersifat resmi dan informatif.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline